Pemprov: Secara Makro, Target RPJMD Papua Selama Lima Tahun Terpenuhi

Ilustrasi pembangunan infrastruktur jalan di wilayah pegunungan papua guna membuka keterisolasian/Istimewa

JAYAPURA,- Pemerintah Provinsi Papua mengklaim secara makro target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) selama lima tahun yakni pada periode 2013 - 2018 (dibawah kepemimpinan Gubernur Lukas Enembe dan Wakil Gubernur Klemen Tinal) telah terpenuhi.

Hal ini sebagaimana disampaikan Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Papua 2017 dan LKPJ Akhir Masa Jabatan (AMJ) Gubernur Papua periode 2013-2018, pada rapat paripurna di DPR Papua, Selasa (22/5) pekan lalu.

“Ya kita harus akui hal ini, pasalnya jika diukur dari berbagai pencapaian indicator makro pembangunan 2013-2018 semua terpenuhi dengan baik,”ungkap Soedarmo.

Gubernur mencontohkan seperti indeks pembangunan manusia (IPM) telah mencapai 59,09  ditahun 2017 dengan tingkat capaian sebesar 98,48 persen dari target tahun 2018 sebesar 60 poin.

Hal lainnya persentase penduduk miskin mencapai 27,76 persen ditahun 2017 dengan tingkat capaian sebesar 90,51 persen dari target ditahun 2018 sebesar 25 persen.

Belum lagi gini ratio mencapai 0,098 persen ditahun 2017 dengan tingkat capaian sebesar 75,38 persen dari target 0,300 persen. Demikian pula laju pertumbuhan ekonomi rill, rata-rata pertumbuhan ekonomi Papua periode 2013-2017 tanpa pertambangan mencapai 7,25 persen dengan tingkat capaian sebesar 103,54 persen dari target pertumbuhan rata-rata diatas 7 persen.

Sementara itu dari capaian indicator makro pembangunan tersebut, telah menandakan meningkatkanya kualitas kehidupan rakyat di Provinsi Papua dengan didukung pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan serta berkurangnya ketimpangan antara wilayah dan daerah.

“Jadi selama lima tahun terakhir ini orientasi pembangunan Provinsi Papua adalah sebesar-besarnya untuk pembangunan manusia Papua, sesuai dengan dasar-dasar pembangunan yang memenuhi semua kebutuhan dasar masyarakat Papua,” bebernya.*