Danrem JO Sikapi Positif Ancaman Egianus Kogoya: Kita Doakan Saja Mereka!

Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring/dok: Andi Riri

JAYAPURA, wartaplus.com - Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring menyikapi positif ancaman pembunuhan terhadap dirinya dan Penjabat Bupati Nduga, Namia Giwijangge yang dilayangkan oleh pimpinan kelompok bersenjata Ndugama, Egianus Kogoya.

Kepada wartawan di Jayapura, Jumat (19/08), Jenderal Bintang Satu didikan Kopassus ini menegaskan, ancaman tersebut tidak perlu dibalas pula dengan ancaman.

"Kita sikapi positif saja, bahwa saudara kita yang berseberangan pendapat, Egianus Kogoya dan juga Yotam Bugiangge (pecatan anggota TNI,red). Saya pikir kita doakan saja mereka. Nanti saya akan meminta tokoh agama untuk membantu mendoakan mereka, biar mereka sadar dan kembali bergabung dengan NKRI untuk membangun Nduga," kata Danrem JO.

Ancaman pembunuhan terhadap Danrem 172/PWY dan Penjabat Bupati Nduga, Namia Gwijangge oleh Kelompok Egianus Kogoya bermula dari komitmen keduanya untuk membuka keterisolasian di seluruh wilayah Nduga. Salah satunya adalah membuka akses jalan menuju Kampung Alguru yang berada di seberang kali Kenyam yang selama ini dikenal sebagai markas Kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.

Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring saat melakukan kunjungan kerja ke Kenyam, Nduga

Menurut Danrem JO, rencana pemerintah daerah Nduga untuk membangun jembatan guna membuka akses  jalan dari Kota Kenyam menuju Alguru patut diapresiasi. 

"Dua kali saya berkunjung ke Nduga, saya melihat tanah di Kenyam (ibukota kabupaten Nduga,red) ini tidak subur, sehingga kita tidak bisa menggalakkan pertanian untuk kehidupan masyarakat. Nah, yang ada itu di daerah batas batu dan Alguru. Sehingga kita harus buka isolasi daerah tersebut," aku Danrem.

"Komitmen ini sebenarnya harus disikapi dengan positif. Saya yakin Bapak Pangdam dan Kapolda juga setuju bahwa isolasi Alguru harus dibuka. Kita galakkan pertanian disana, dan bagaimana suplai logistik tidak terputus, sehingga masyarakat tidak kekurangan bahan makanan," sambung Danrem.

Tentunya untuk pembangunan infrastruktur jembatan ini harus didukung oleh banyak pihak. Terutama dukungan anggaran, karena untuk pembangunannya tidak bisa hanya mengandalkan APBD kabupaten.

"Membuka isolasi ke Alguru harus didukung oleh Kementerian PUPR yang paling berkompeten untuk membangun jembatan. Nah, kalau jembatan itu sudah dibuka, maka akan banyak memberikan efek domino kepada masyarakat," kata Danrem JO.

Pernyataan keduanya ini, ditanggapi dengan ancaman oleh Panglima TPNPB-OPM Kodap III Derakma Ndugama, Egianus Kogoya

Dikutip dari Surya.co.id, Egianus kogoya dan Komandan Operasi, Pemne Kogoya mengancam jika Danrem 172/PWY dan Penjabat Bupati Nduga memaksa masuk dan membangun Kampung Alguru, maka mereka akan pulang dalam keadaan tanpa nyawa.**