Kisah

Mencari Penggalan Sajak yang Melegenda

Robert Vanwi S saat menjajakan diri beberapa waktu lalu di Yogyakarta

YOGYAKARTA,wartaplus.com - Jogja adalah satu kata yang memberikan getaran berdenyut di dada ketika mendengarkannya.Benar atau tidak entahlah! (Itu yg punya memori kali ya dan sebagai sebagainya 

Ia memang hanya sebuah kota. Tapi asal kamu tahu, Jogja adalah sebuah kehidupan penuh drama, romantika dan cinta. (Ini kata-kata sering saya dengar dari penyair-penyair...ehm). 

Yogya terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan." Begitu penggalan sajak yang ditulis penyair ternama Joko Pinurbo yang kerap dikutip sebagian orang sebagai ungkapan kerinduan terhadap Yogyakarta. 

Yogya dan angkringan menjadi salah satu alasan orang untuk 'pulang'. Ya, siapapun yang pernah mencicipi Yogya, klaim tempat pulang itu pasti sudah pernah dilakukan.Tak akan ada perdebatan tentang itu 

Pulang ke Yogya artinya nostalgia. Banyak orang bilang setiap sudut Yogya penuh kenangan (itu juga lirik KLA Projeck saat masih utuh personilnya) 

Nah,penggalan sajak 'Yogya terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan "yang ditulis penyair ternama Joko Pinurbo ini yang membuat saya penasaran abis. 

Kenapa? Sajak ini dijadikan tulisan dan terpajang hingga menjadi spot foto yang instagramable juga melegenda. 

Spot foto Instagramable ini sudah sering saya lihat diberbagai medsos. Dalam hati pasti kutuntaskan foto disini. Berbeķal semangat dan tak malu bertanya tak sesat di jalan, akhirnya nyampe juga saya disini. 

Spot foto misterius di Malioboro ini, bentuknya mirip taman kecil nan syahdu dengan tulisan menarik pada bagian dindingnya. 

Terdapat pula beberapa bangku taman, dan juga lampu khas Malioboro yang menambah kesan romantis di area tersebut. 

"Jogja terbuat dari rindu, pulang dan angkringan,"penggalan sajak yang ditulis penyair ternama Joko Pinurbo yang kerap dikutip sebagian orang sebagai ungkapan kerinduan terhadap Yogyakarta. 

Lokasi spot foto misterius ini, terletak samping Batik Hamzah Mirota. Sebelum sampe ke spot foto legenda tersebut saya bertanya kepada pegawai Batik Mirota Hamzah, sambil menunjukan spot foto yang telah menyebar dimedia sosail. 

"Oh, ini disamping mas, nanti tanya saja tukang parkir,"ujarnya singkat saat kunjungi Yogya beberapa waktu lalu.

Berbekal keterangat singkat sayapun menuju samping Mirota Batik atau Batik Hamzah. Berjalan 3 menit sampailah saya. 

Dengan semangat sayapun bertanya kepada para petugas parkir. "Oh ada nih dibelakang pembatas ini,"ujarnya. Setelah meminta ijin masuk dan akhirnya saya menemukannya spot foto yang sajaknya melegenda.*