Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat Papua yang Produktif

Membangun Sumber Daya Manusia yang Berlandaskan Pancasila

Grand Opening Study Syawal Motivation Trainning (SSMT) dengan tema "Membangun sumber daya manusia yang berlandaskan Pancasila untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Papua yang produktif", yang  dihadiri oleh 200 santri dan santriwati di Ponpes Tahtidz Al Quran dan Hadits Nuur War Bekasi/Istimewa

BEKASI,wartaplus.com - Kabaintelkam Polri, Komjen Paulus Waterpauw  menjadi pemateri pada Grand Opening Study Syawal Motivation Trainning (SSMT) dengan tema "Membangun sumber daya manusia yang berlandaskan Pancasila untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Papua yang produktif", yang  dihadiri oleh 200 santri dan santriwati.di Ponpes Tahtidz Al Quran dan Hadits Nuu War Bekasi, Sabtu 12 Juni 2021.

Adapun yang ikut dalam kegiatan tersebut yakni, Ambasadoe Freddy Numberi (Ketua Umum Forsemi Papua), Ust. Muhammad Zaaf Fadlan Rabbani Al-Garamatan (Pimpinan Ponpes NUU WAAR (AFKN)), Jhon Kabei (Tokoh Senior Papua), Nick Messet (mantan Menlu OPM), dan tokoh Milenial Papua

Ust. Fadhlan Garamatan, dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas kehadiran Kabaintelkam  Polri dalam kegiatan tersebut."Perjuangan para narasumber yang hadir untuk bangsa dan negara ini sangat luar biasa, semoga cahaya kesuksesan terpancar kepada santri/santriwati Ponpes NUU WAAR oleh karena itu mari kita dengarkan nasehat yang di sampaikan,"ujarnya

Sementara itu, Ambasador Freddy Numberi, mengaku ini adalah pengaman  pertama saat menjadi pembicara di pesantren yang biasanya menjadi pembicara di luar negeri, para pendiri  bangsa yang hebat sehingga bisa menyatukan dari segala perbedaan baik suku, bahasa maupun agama yang dibalut dalam Pancasila.

"Kita harus solid dalam berideologi Pancasila antar suku bangsa yang tersebat di nusantara ini untuk memajukan bangsa Indonesia. ingat pesan Presiden Soekarno kita boleh berbeda beda tetapi harus tetap bersatu- tetap semangat dalam belajar dan tetap menjaga Pancasila karena tanpa landasan Pancasila kita bagaikan di kapal yang terombang ambing di lautan,"ujar Numberi

Sementara itu, Kabaintelkam Polri, Komjen Paulus Waterpauw, menuturkan  anak adalah harapan orangtua meninggalkan kampung halaman untuk menuntut ilmu disini karena ada harapan untuk berhasil. Oleh karena itu jangan sia siakan harapan orang tua, Dengarkan nasehat guru dan senior karena anak yang dengar dengaran nasehat maka di sayang oleh Alloh SWT.

"Alasan anak anak bisa berada disini karena Indonesia sedang aman dan damai, coba kita lihat di timur tengah yang sedang mengalami kekacauan dan peperangan.
Bencana dan konflik membuat kita tidak bisa hidup aman dan damai, maka dari itu kita harus bersyukur dan beribadah kepada Alloh SWT, Kita lihat negara Suriah hancur karena adanya kelompok kelompok yang ingin menguasai negara dengan membenturkan konflik antar suku, golongan maupun agama," kata Waterpauw.

Satu tungku tiga batu, kata Kabaintelkam Merupakan bentuk Kehidupan antar umat beragama di Papua yang di bangun di Fakfak, berkembangnya tekhnologi yang membesar besarkan hal yang kecil hingga menjadi konflik yang besar, dan kesalahan doktrin yang menjadikan orang menjadi Radikal.

"Pemaknaan Pancasila sangat dalam karena merupakan pondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjadi pedoman hidup, pandangan hidup, sumber hukum dan cita cita bangsa, Kepolisian ditugaskan untuk membangun kerja sama dengan organisasi keagamaan, mendorong kegiatan keagamaan, menangkal isu isu radikalisme," pungkasnya.*