KKB Pegang 30 Pucuk Senjata Api, Dua Guru di Puncak Dibunuh dengan Keji

Foto Ilustrasi/Wartaplus.com

JAYAPURA,wartaplus.com - Kelompok kriminal bersenjata yang kini menguasai Distrik Beoga Kabupaten Puncak, di kabarkan memiliki 30 pucuk senjata api berbagai merek, mulai dari laras panjang hingga pendek jenis pistol genggam. Hal itu diungkapkan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri beberapa waktu lalu. Ia mengaku 30 pucuk senjata yang kini berada di tangan kelompok itu, antara lain senjata jenis SS1 hingga M16.

Menurutnya senjata yang dimiliki KKB bersumber dari rampasan maupun hasil pembelian secara Ilegal. "Ada rampasan ada juga hasil pembelian, yang mana uang itu di dapat dari pemerasan yang dilakukan dibeberapa daerah baik Timika, Nabire, termasuk Intan Jaya," cetusnya, Selasa (13/4/2021).

Diketahui sepekan terakhir sejak Kamis tanggal 8 April 2021 lalu, Kelompok kriminal bersenjata yang diindikasikan dibawah pimpinan Sabinus Waker dan Lekagak Telenggen telah berulang kali melakukan aksi penembakan.

Mulai dari menewaskan dua orang tenaga pendidik (guru red), pembakaran gedung sekolah, mengganggu akses penerbangan di bandara udara, pembakaran helikopter, hingga kontak tembak di Distrik Beoga Kabupaten Puncak.

Aksi keji tidak berprikemanusiaan itu pun mendapatkan banyak kecaman dari berbagai pihak, terutama dari kalangan guru, karena aksi yang dilakukan dinilai membuat dunia pendidikan di Papua berduka bahkan di cap melanggar HAM.

Menindaklanjuti aksi kelompok separatis yang notabenenya ingin kemerdekaan Papua,  aparat keamanan tidak diam. yang mana Kepolisian Daerah Papua telah menurunkan Satgas Nemangkawi, Tim khusus yang di bentuk Kapolri sebagai tim tindak.

Bahkan Satu peleton anggota Brimob Polda Papua pun telah di geser ke Distrik Beoga Kabupaten Puncak untuk penebalan pasukan. Selain itu juga TNI pun mendukung perkuatan guna membackup pengejaran terhadap KKB.*