STIKOM Kini Menjadi Universitas Muhammadiyah Papua 

Penyerahan SK Universitas Muhammadiyah Papua dari Kemendikbud melalui LLDIKTI Wilayah XIV Papua Papua Barat oleh Sekretaris Lembaga, Agung Nugroho Marey, M.Pd., kepada persyarikatan Muhammadiyah diwakili oleh Ketua PWM Provinsi Papua, Prof. H.R Partino, M.Pd dihadiri Ketua STIKOM Muhamadiyah Jayapura, Dr. M. Nur Jaya, M.Si dan Wakil Ketua, Dr. Indah Sulistiani, M.I.Kom, di Kantor LLDIKTI WIlayah XIV di Biak, 13 Oktober 2020/Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com - Universitas Muhammadiyah Papua resmi dikenalkan pada masyarakat hari ini Jumat (23/10). Berbagai pemangku kepentingan diundang menghadiri launching kampus ini di kompleks UMP Jalan Abepantai, Tanah Hitam, Abepura. Kedepan kampus terpadu UMP siap dibangun pada lahan seluas 12 hektar di Holtekam, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. Acara dilanjutkan dengan peletakan batu pertama di lokasi kampus terpadu tersebut. 

Nama Universitas Muhammadiyah Papua digunakan secara resmi setelah terbitnya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 937/M/2020 tentang Izin Perubahan Bentuk Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Jayapura di Kota Jayapura menjadi Universitas Muhammadiyah Papua di Kota Jayapura Provinsi Papua yang diselenggarakan oleh Persyarikatan Muhammadiyah.

Ketua PW Muhammadiyah Papua Prof. Dr. H.R. Partino, M.Pd., menyampaikan bahwa di awal keberadaannya ini Universitas Muhammadiyah Papua menyelenggarakn 7 program studi yaitu Ilmu Komunikasi (S1), Public Relations (D3), Ilmu Lingkungan (S1), Ilmu Komputer/Informatika (S1), Kewirausahaan (S1), Psikologi (S1) dan Hukum (S1).

“Keberadaan UM Papua merupakan aset berharga bagi kemajuan pendidikan di Tanah Papua. UM Papua hadir untuk  Indonesia. UM Papua siap berkontribusi untuk peningkatan kualitas SDM yang lebih baik,”demikian dikatakan Partino dalam rilisnya yang diterima wartaplus.com,Kamis (22/10/2020).

Rektor UMP Dr. Ir. H. Muh. Nur Jaya, M.Si menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang menjadi pemikiran dan pertimbangan Pendirian Universitas Muhammadiyah Papua. Pertama, besarnya animo masyarakat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Kedua, untutan zaman dalam  menyongsong  era revolusi industri 4.0. mengharuskan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ketiga tuntutan peningkatan kompetensi di bidang teknologi informasi dan komunikasi di era digital seperti saat ini. Keempat, adanya tuntutan keilmuan yang lebih holistik, integratif, lebih kontekstual  berjangka panjang, dan responsif terhadap realitas sosial.

“Universitas Muhammadiyah Papua yang ada di kota Jayapura menjadi aset Persyarikatan Muhammadiyah sebagai  wujud peran dan kiprah Muhammadiyah kepada bangsa dan negara dalam dunia pendidikan, terkhusus bagi masyarakat dan pemerintah Provinsi Papua,” jelas Nur Jaya

Dr. Indah Sulistiani, SE., M.I.Kom., Wakil Rektor Bidang Akademik UMP menjelaskan UMP secara resmi disahkan oleh Mendikbud pada 6 Oktober 2020 dan akan beroperasi mulai semester genap tahun 2021 apabila sesuai aturan, diijinkan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XIV Papua dan Papua Barat. 

“Untuk penerimaan mahasiswa baru masih menunggu aturan dari LLDIKTI. Jika diperkenankan, akan membuka penerimaan mahasiswa baru pada semester genap 2021. Namun jika tidak diperkenankan, PMB normal dibuka pada semester ganjil tahun 2021,” terang Indah.

Untuk operasional yang diperlukan diimbuhkan Indah, adalah sarana dan prasarana. “Sudah kita penuhi dengan menyediakan ruang kuliah, fasilitas laboratorium komputer, laboratorium bahasa, perpustakaan, laboratorium kimia, dan sebagainya. Untuk sementara waktu sambil menunggu realisasi gedung UMP masih menggunakan fasilitas sarpras yang ada di lingkungan pendidikan Persyarikatan Muhammadiyah di Kota Jayapura.”

Masih menurut Indah, pada prodi lama ada 29 orang dosen bergelar Doktor dan Magister, untuk prodi baru sesuai syarat minimum, ada 5 dosen untuk masing-masing 5 prodi baru sehingga mencapai 25 orang dosen pada prodi baru. Jumlah dosen akan terus menyesuaikan sesuai animo masyarakat terhadap prodi baru itu.*