PTFI Berkolaborasi Kembangkan Perkebunan Kelapa Masyarakat di Mimika Timur Jauh

Perkebunan kelapa masyarakat di kampung di pesisir Mimika, yang juga diikuti dengan pengembangan kapasitas masyarakat untuk berkebun kelapa/Istimewa

TIMIKA,wartaplus.com - PT Freeport Indonesia (PTFI) bekerja sama Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika, dan Keuskupan Timika terus melaksanakan berbagai program pembangunan ekonomi untuk mengembangkan dan memberdayakan masyarakat di wilayah pesisir Mimika Timur. Salah satu program yang dijalankan bersama adalah pengembangan perkebunan kelapa masyarakat di sejumlah kampung di pesisir Mimika, yang juga diikuti dengan pengembangan kapasitas masyarakat untuk berkebun kelapa.

PTFI melalui Departemen Community Economic Development (CED) turut mendukung pemerintah daerah dengan menyediakan layanan pengangkutan bibit-bibit kelapa ke kampung-kampung yang dikembangkan, dukungan material pembukaan lahan bagi petani, serta layanan transportasi untuk kegiatan pemantauan dan evaluasi yang dilakukan secara berkala bersama dengan pemerintah daerah.

Selain itu, PTFI dan Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Mimika juga melakukan pendampingan kepada kelompok tani untuk memastikan kesiapan lahan, sarana, dan prasarana, serta kesiapan masyarakat untuk mengembangkan lahan kelapa. “Kolaborasi yang kami lakukan bersama pemerintah daerah dan Keuskupan Timika ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang PTFI membantu pengembangkan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Mimika di sekitar area operasi perusahaan. Kami berharap, program ini akan mampu meningkatkan taraf hidup dan daya saing masyarakat Mimika secara bertahap,”ujar Manager Community Economic Development PTFI Yohanis Bewahan dalam rilisnya yang diterima wartaplus.com, Rabu (14/10).

Adapun program pengembangan perkebunan kelapa masyarakat sudah dilaksanakan sejak tahun 2015, dengan memperluas lahan kelapa unggul lokal di kampung-kampung yang ada di pesisir Mimika. Pada tahap awal ini, penambahan luas lahan kelapa masyarakat sukses dilakukan di tiga kampung di Distrik Mimika Timur Jauh, hingga mencakup 36 hektar area tanam bagi penanaman setidaknya 3.687 pohon kelapa. Seluruh pohon kelapa ini dikembangkan dari bibit kelapa lokal bersertifikasi dari Kampung Atuka.

Budidaya kelapa, jadi program ekonomi strategis. Menurut Kepala Bappeda Mimika, Ir. Yohana Paliling, MSi, yang juga Mantan Kepala Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Mimika, tanaman ini dapat menjadi tanaman investasi untuk masyarakat pantai, terutama dari suku Kamoro kedepannya, mengingat tanaman kelapa dapat berbuah sampai 25-30 tahun. “Kita berkolaborasi kemudian ke lapangan, anggaran di dinas tidak selalu ada, PTFI membantu memfasilitasi,“ ujar Yohana.

Selanjutnya pada akhir tahun 2016, perluasan area tanam kembali dilakukan di area seluas 100 hektar di lima kampung di Distrik Mimika Timur Jauh, yakni Kampung Atuka, Kekwa, Timika Pantai, Aikawapuka, dan Mioko. Pada tahun 2016 ini, PTFI bersama Dinas Perkebunan Provinsi Papua setidaknya menanam 10.000 pohon kelapa dengan jumlah bibit siap tanam sebanyak 13.000 pohon. Secara keseluruhan, tahap perluasan lahan kelapa yang dilakukan selama 2 tahun tersebut telah menambah luas lahan kelapa di Kabupaten Mimika sebesar 136 hektar atau 25,7 persen dibandingkan tahun 2014 sebelum inisiatif ini dimulai. Dengan demikian, luas lahan kelapa menjadi 668,8 hektar.

Program pengembangan perkebunan kelapa ini juga dilakukan PTFI berkolaborasi dengan Koperasi Maria Bintang Laut (KMBL) di bawah binaan Keuskupan Timika. Bersama PTFI, Keuskupan Timika memberi program pendampingan secara menyeluruh bagi masyarakat di Kampung Omawita, Fanamo, dan Otakwa, mulai dari pendampingan pembukaan lahan, pembibitan, penanaman, hingga perawatan perkebunan kelapa.

Selain itu, pengembangan pun dilakukan di ketiga kampung dengan menyediakan lahan tanam seluas 20 hektar sebagai area tanam 10.000 bibit pohon kelapa di masing-masing kampung. Pengembangan lahan dan pendampingan yang dilakukan oleh PTFI dan Keuskupan Timika pun telah menunjukkan kesuksesan. Keuskupan Timika melihat program ini berjalan baik, di mana masyarakat dinilai sudah secara mandiri dapat melakukan persiapan lahan dan pembibitan, bahkan ada sebagian masyarakat yang sudah menanam di lahan masing-masing.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif PTFI untuk menggandeng Keuskupan Timika agar dapat turut berperan dalam mengembangkan masyarakat yang ada di Mimika, khususnya di Kampung Omawita, Fanamo, dan Otakwa. Kampung-kampung yang dulunya terlantar kini mulai dirawat dan ditanami kelapa, sehingga dapat menjadi solusi jangka panjang pengembangan masyarakat Mimika,” ujar Pimpinan Koperasi Maria Bintang Laut Benyamin Meo.

Sebagai solusi jangka pendek dan menengah pengembangan masyarakat Mimika, PTFI bersama Keuskupan Timika dan Pemerintah kabupaten Mimika juga menyiapkan berbagai program pengembangan masyarakat, yakni pengembangan sektor perikanan serta perkebunan berbagai tanaman seperti pisang, jagung, nanas, singkong, dan ubi yang hasilnya bisa lebih cepat dinikmati oleh masyarakat.

“PTFI berharap kontribusi yang kami berikan dalam berbagai program pengembangan masyarakat, baik itu program jangka pendek, menengah, maupun panjang mampu membantu pemerintah daerah mengembangkan perekonomian Mimika serta terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mimika,” tutup Yohanes.*