Pengemuman Hasil CPNS di Puncak, Semuanya Adalah Anak Asli Puncak

Bupati Puncak Papua Willem Wandik,SE,M,Si, saat menandatangani hasil pengumuman nama-nama peserta tes CPNS formasi 2018 yang lulus, dimana 100 persen semua anak asli Papua asal Kabupaten Puncak,di Kantor Bupati Puncak Papua, Ilaga, Senin (21/9)/Istimewa

PUNCAK,wartaplus.com - Pengumuman hasil penerimaan tes CPNS 2018 di Kabupaten Puncak berjalan aman, bahkan yang mengejutkan 100 persen yang lulus merupakan anak asli Kabupaten Puncak. Hal itu diungkapkan Bupati Puncak Willem Wandik, Senin (21/9) pagi.

Menurut hasil yang memuaskan ini merupakan bukti dari Bupati Puncak dan wakil Bupati , untuk memperjuangkan nasib orang asli Papua  asal Kabupaten Puncak, dalam penerimaan CPNS 2018, akhirnya terbukti. “Kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada BKPSDM Kabupaten Puncak, hasil tes ternyata semuanya 100 persen anak asli Papua, saya sudah baca nama-nama dari awal sampai dengan terakhir, semua anak anak asli Kabupaten Puncak, tidak ada dari luar Kabupaten Puncak Papua,”ungkap Bupati.

Kata Bupati, dari 800 peserta tes CPNS 2018 lalu,  semua peserta anak asli Kabupaten Puncak, tidak ada yang dari luar Papua.

"Tes dilakukan secara online dan transparan, tidak ada intervensi dari pejabat, Bupati atau wakil Bupati, bahkan  semua nama-nama peserta tes juga ditempel secara transparan, ini artinya bahwa hasil pengumuman cpns 2018, sudah sesuai dengan aspirasi masyarakat Papua asal Kabupaten Puncak, jadi tidak boleh lagi ada penolakan terhadap hasil ini,”ujarnya/

Lanjut Bupati, hasil ini bukan berarti ada diskriminasi, namun ini merupakan langkah afirmasi secara positif bagi anak asli Papua, karena sejauh untuk bidang lain, nampaknya masih membutuhkan proses, sementara banyak anak asli Papua yang sudah menyelesaikan kuliah, namun tidak terserap di lapangan kerja, sehingga kesempatan untuk menjadi PNS, hanya bisa dilakukan melalui cara-cara seperti ini.

“Penerimaan yang dahulu, sudah banyak kita berikan kesempatan kepada saudara-saudara kita dari luar Puncak, kesempatan seperti ini, tidak salahnya kita berikan kesempatan buat adik-adik kita yang sudah sarjana, yang menganggor ini, tidak mungkin mereka pegawai diluar Kabupaten Puncak atau Papua, kesempatan mereka jadi PNS hanya di daerah mereka sendiri,atinya ini bagian dari Diskriminasi poistif bagi orang asli Papua,”tambahnya.

Kepada para pancakar yang lain, terutama honorer baik anak asli maupun non Papua, yang namanya belum tembus karena tidak mengikuti tes, Bupati berharap agar bersabar, sebab nama mereka sudah didatakan, terutama tenaga guru dan kesehatan,  mereka ini akan diakomodir pada penerimaan berikut, dengan quota 20 persen.

“Penerimaan berikut, sudah pasti 80 persen anak asli, 20 persen non Papua, khusus untuk non Papua, kita akan akomodir tenaga guru dan kesehatan, terutama saudara-saudara kita yang sudah mengabdi hampir tujuh sampai delapan tahun ke atas, sudah pasti akan kita terima,”tegasnya.

Sementara itu, Kepala BKPSDM Kabupaten Puncak Elkana Waropen,SE, menjelaskan peserta tes online 2018 semuanya anak asli Kabupaten Puncak berjumlah 800 lebih orang, nama mereka yang tes dan tidak ikut tes, semua ditempel secara terbuka.

“Sementara khusus untuk tenaga honorer K2 atau diluar K2, kita sementara data,direncanakan minggu ketiga oktober aka nada informasi soal nasib mereka,”tukasnya.

Kepada para peserta tes CPNS yang sudah lulus, Elnaka mengatakan, sesuai dengan petunjuk Bupati, maka akan dibuka lokasi pemberkasan di Kabupaten Timika, Jayapura dan Nabire, sehingga tidak semua peserta yang lulus berbondong-bondong naik ke Ilaga, mengingat pendemi corona makin tinggi di Papua, sehingga bupati membatasi warga masuk ilaga, hanya demi membetasi penyebaran pendemi corona di Kabupaten Puncak.*