Staf Khusus Presiden Puji Rektor UPI Bandung atas Program Mentoring Mahasiswa Papua

Billy Mambrasar bertemu dengan Rektor UPI dan seluruh jajarannya di Gedung Rektorat Kampus Universitas Pendidikan Indonesia/Istimewa

JAKARTA,wartaplus. Com - Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pengembangan pendidikan anak-anak Papua. Hal ini terlihat dari sejumlah kegiatan visitasinya, untuk memberi motivasi bagi anak-anak Papua yang sedang menempuh studi di berbagai daerah di Indonesia, termasuk penerima program beasiswa afirmasi (ADEM dan ADIK).

Bukan hanya berkunjung seperti terlihat beberapa minggu lalu, Staf Khusus Presiden Asal Papua ini juga memberikan bantuan kepada mahasiswa UNJ asal Papua berupa sembako, dan juga paket kuota dan internet, dengan cara memasangkan Wife gratis di asrama tempat tinggal para mahasiswa tersebut.

Bantuan yang sama juga diberikan Billy Mambrasar di rumah tinggal  kontrakan bersama anak Papua asal Jayawijaya di Cimahi, Jawab Barat, yang tengah menempuh pendidikan di Unjani dan UPI. Sebelumya, Billy Mambrasar juga telah melakukan pemasangan wifi di tempat tinggal dan asrama dari Mahasiswa Kaimana dan Sorong Selatan. Billy menyatakan keinginannya untuk mendukung penuh keberhasilan belajar Daring dari anak-anak ini.

“Sebagai anak Papua yang dulu merantau, saya merasakan sekali kesulitan adik-adik ini. Rasa sayang untuk mereka ini yang mendorong saya untuk melakukan aksi nyata ini,”ujar Alumni Institut Teknologi Bandung ini.

Foto: Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar bersama mahasiswa asal Papua/Istimewa

Billy Mambrasar juga bertemu dengan Rektor UPI dan seluruh jajarannya di Gedung Rektorat Kampus Universitas Pendidikan Indonesia  untuk mengucapkan apresiasi atas program mentoring yang mulus dilakukan Kampus Pendidikan Indonesia ini.

“UPI selama ini, dalam melayani mahasiswa Afirmasi bukan hanya sebatas akademik tapi juga non akademik melalui mentoring yang bersifat intens, dengan model pendekatan psikologis / kekeluargaan. Pelayanan yang diberikan juga termasuk meng-cover  kepentingan mereka ketika mengalami sakit atau hingga meninggal dunia dengan fasilitas transportasi guna penghantaran pulang hingga sampai ke kampung halaman,”ujar Billy Mambrasar memberikan penjelasan, Rabu (9/9).

Pihak Rektorat UPI dalam pertemuan tersebut, juga menyampaikan bahwa dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa ffirmasi, pihak UPI juga menghadapi persoaalan ketika ada anak yang pulang kampung tanpa pemberitahuan hingga berbulan-bulan. Dimana hal itu sangat beresiko untuk menjadi temuan terkait pendanaan beasiswa yang terus berjalan walaupun mahasiswa tersebut statusnya non aktif untuk sementara.

Oleh sebab itu, pihak UPI juga menyampaikan kepada Billy Mambrasar agar adanya regulasi atau payung hukum untuk melindungi kampus dalam menambah waktu belajar mahasiswa yang telah melebihi ketentuan 4 tahun masa studi, agar tidak menjadi temuan dalam audit terkait penggunaan dana beasiswa dan waktu kuliah bagi penerima beasiswa.

Program afirmasi pendidikan merupakan kerjasama dan kolaborasi dua kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi serta  Kementerian Dalam Negeri. Program ini merupakan komitmen Pemerintah Pusat dalam mendorong pembangunan manusia dan kesejahteraan yang merata untuk tanah Papua.*