Korban Kelima yang Tewas Akibat Banjir dan Longsor di Kota Sorong Ditemukan

Tim Basarnas saat mengevakuasi korban kelima akibat Banjir di Sorong /istimewa

SORONG,wartaplus.com - Alexander Genuni pria berusia 22 tahun warga Rumah Papan Kompleks Pasar Remu Kota Sorong, menjadi korban kelima yang tewas akibat bencana banjir dan longsor yang dialami warga Kota Sorong, Papua Barat, kamis (16/7).

Alex diketahui pada saat Banjir yang terjadi Kamis malam itu, turut membantu sejumlah warga di pinggir kali remu yang mengalami banjir. Jiwa sosialnya yang tinggi memanggilnya untuk membantu sesama, meski jiwanya terancam dengan arus Kali Remu yang begitu deras.

"Waktu hujan deras itukan banjir, anak ini dia pergi ke samping Kali Remu untuk bantu orang yang kena banjir. Mungkin pada saat lagi tolong orang, dia terpeleset dipinggir kali. Karena air di kali deras, jadi orang-orang mau tolong sudah tidak bisa karena arus terlalu deras. Keluarga sempat cari dari kamis malam sampai pagi, tapi tidak ketemu. Akhirnya kemarin baru kita lapor polisi untuk bantu cari," cerita salah satu keluarga Alex kepada wartawan.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong Herlin Sasabone membenarkan ada seorang warga yang ditemukan meninggal dunia dengan posisi terapung dilaut, akibat terseret banjir pada Kamis malam (16/7). 

"Pihak keluarga baru melaporkan tentang kehilangan Jumat kemarin. Tim SAR bersama aparat TNI-Polri langsung bergerak untuk melakukan pencarian. Korban berhasil ditemukan oleh warga di laut sekitar perairan tempat pelelangan ikan PPI Sorong, dengan posisi terlungkup dan terapung diatas air, pada Sabtu pagi (18/7). Setelah ditemukan, jenazah korban langsung dievakuasi oleh Tim SAR Sorong dan dibawa ke rumah sakit Sele Be Solu," ujar Herlin.

Setelah dicocokan identitasnya, jenazah korban akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga dan dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. "Kami juga sudah melayat ke rumah duka dan memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia, yang terseret banjir," imbuhnya.*