Sorong

OTG Covid-19 Senam Bersama Hingga Bantuan Ortu Siswa

Senator Papua Barat (tiga kanan) saat menyerahkan bantuan masker kepada petugas keamanan di tempat Karantina Kampung Salak Kota Sorong/Istimewa

SORONG,wartaplus.com - Suasana berbeda dirasakan oleh sejumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid 19 di Kota Sorong setelah hampir sebulan menjalani masa karantina di Kampung Salak, Distrik Sorong Barat, Kota Sorong, Papua Barat, Minggu (7/6).

Sekitar 34 OTG ini melakukan senam bersama para tenaga kesehatan, relawan, petugas keamanan dan senator asal Papua Barat, Mamberob Rumakiek.
Dijumpai usai senam bersama, Senator Papua Barat yang didampingi isteri itu menjelaskan bahwa tujuannya ke tempat karantina OTG dalam rangkah memberikan dukungan moral kepada Para petugas Medis, keamanan dan tim Satgas Covid-19 Kota Sorong. Sekaligus, melihat dari dekat lokasi karantina OTG Covid-19 Kota Sorong. Ia pun memberikan motivasi dan semangat kepada seluruh OTG agar tetap semangat menjalani masa karantina.

Foto: Surat dari orang tua/Ola

"Tetap semangat, tetap mengikuti anjuran tenaga kesehatan dan tidak putus berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dapat diberikan penyembuhan dan kembali kerumah masing-masing," harapnya.

Pada kesempatan itu, Ia juga memberikan bantuan kepada gugus tugas berupa 2 karton susu kaleng, 2 karton jus kemasan, 100 pcs masker, 120 telur rebus dan bubur kacang hijau yang disantap usai senam bersama.

Dukungan dari Orang Tua Siswa

Pada kesempatan yang sama salah satu perwakilan orang tua siswa atau wali kurid kelas 6 salah satu SD di Kota Sorong, Olha Mulalinda menyerahkan bantuan dukungan berupa 2 karton susu kemasan, 2 karton sari kacang hijau, makanan ringan dan sejumlah uang kepada salah satu OTG yang merupakan salah satu teman anak mereka dibangku sekolah. Kepada media, Ia mengatakan bahwa dukungan ini sebagai bentuk moril dan kebersamaan orang tua siswa atau wali murid kepada rekan anak mereka.

"Kami menyadari bahwa semua orang mengalami kesulitan dimasa pandemic Covid 19 dan yang paling besar dampaknya adalah mereka yang dikarantina hampir 1 bulan. Mereka mulai mengeluh soal tanggungan hidup keseharian, ada yang belum bayar kontrakan, cicilan atau kredit. Dengan bantuan tidak seberapa ini, kami orang tua siswa berharap dapat sedikit membantu keluarga ananda yang terdampak dan berharap dapat menjadi inspirasi semua pihak untuk bersama berpikir dan membantu mereka meringankam beban hidup selama mereka dikarantina dan pasca Karantina. Jika berharap dari pemerintah saja, kita tidak tahu kapan dan apakah ada. Kita yang masih diberikan nikmat sehat, walaupun sedikit mari kita bantu mereka seikhlasnya. Baik pribadi, anggota Komunitas, paguyuban kalau secara bersama kumpul 1.000 atau 2.000 bisa itu membantu sedikit beban mereka sekitar 2 atau 3 bulan mendatang," urai Olha.

Foto:Tempat karantina OTG Covid 19 di Kota Sorong/Ola

Ia menuturkan, rasa harunya saat bisa langsung bertemu dengan kawan sekelas anaknya itu dan berharap, anak tersebut bersama keluarga dan OTG lainnya lekas sembuh dan dapat kembali kerumah masing-masing.

"Ada rasa iba saja, bagaimana jika anak Saya dan Saya, ada diposisi anak ini. Tempat ternyaman adalah tinggal dirumah sendiri. Ini hampir 1 bulan lebih mereka dikarantina disini, pasti ada rasa tidak nyaman. Kemudian, teman-teman lainnya sudah mulai sibuk cari SMP, tapi anak ini masih ada disini bersama keluarganya. Semoga lekas sembuh dan bisa masuk SMP pilihan tanpa diskriminasi," harapnya.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada gugus tugas Covid 19, tenaga kesehatan dan petugas keamanan yang 24 jam melakukan pemantauan terhadap para OTG tanpa rasa lelah.