Sebanyak 52 Karyawan Freeport Positif Covid-19, Satu Meninggal Dunia

Kepala Perwakilan PT. Freeport Indonesia di Kota Jayapura, Anderson Warobai, saat memberikan keterangan kepada awak media di Kota Jayapura/ Andy

JAYAPURA, wartaplus.com – Kepala Perwakilan PT. Freeport Indonesia di Kota Jayapura, Anderson Warobai, mengakui bahwa 52 karyawannya positif terjangkit virus corona atau Covid-19.

Anderson menjelaskan, penyebaran virus Corona di Freeport terjadi pada pertengahan Maret lalu. Dimana salah satu karyawan dinyatakan positif terjangkit virus corona. Dari temuan kasus tersebut, maka menajemen freeport memutuskan untuk melakukan rapid test terhadap 400 karyawan yang mendiami salah satu barak.

“Ya, memang awalnya ada satu karyawan kita yang positif, kemudian kami lakukan rapid test kepada 400 orang karyawan lainnya. Dari hasil rapid test tersebut ada 90 orang dinyatakan positif atau reaktif virus Corona,”katanya kepada pers di Kota Jayapura.

Dikatakan, dari hasil pemeriksaan sampel 90 orang tersebut, diketahui 52 orang positif virus corona atau Covid-19.  “ Dari jumlah tersebut 46 orang dalam perawatan, lima orang sembuh dan satu meninggal dunia,” ungkapnya. Lanjut Anderson, saat ini 46 orang yang dinyatakan positif Covid-19 sementara dalam penanganan medis dan diharapkan cepat sembuh.

“ Dari 46 yang positif, hanya 6 orang yang menjalani isolasi di rumah sakit, sementara 38 orang menjalani karantina di barak karena kondisi mereka hanya sakit ringan,” jelasnya.

Anderson mengaku, meski terdapat 52 karyawan yang dinyatakan positif, namun tidak berpengaruh terhadap operasi tambang, bahkan pihaknya tidak ada rencana untuk menutup tambang sementara waktu.

“ Ini tidak ada pengaruh dengan operasional tambang dan tidak ada rencana menghentikan operasioanl. Kita tetap bekerja dengan menerapkan protokol kesehatan yakni social distancing dan physical distancing, kemudian menjaga jarak, menggunakan masker, dan lainnya sesuai dengan protokol kesehatan,” ungkapnya.

Anderson menambahkan, untuk mencegah penyebaran semakin meluas, maka pihaknya berkoordinasi dengan gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Mimika untuk melakukan tracking kepada orang-orang yang melakukan kontak dengan pasien positif.

“Kita tetap berkoordinasi dengan gugus tugas Covid-19 Kabupaten Mimika untuk melakukan pencegahan. Kita akan melakukan rapid test kepada mereka yang melakukan kontak dengan pasien positif,” akunya. Selain itu, pihaknya juga mengambil langkah-langkah cepat untuk mengantisipasi apabila terjadi penambahan kasus positif di areal tambang.

“Kita sudah melakukan antisipasi mempersiapkan barak dengan kapasitas sekitar 800 tempat tidur untuk menampung apabila ada karyawan kita yang terpapar, jadi persiapan sudah kita lakukan,” ungkapnya. Persiapan selanjutnya yakni, mendatangkan alat test Polymerase Chain Reaction (PCR) agar pemeriksaan sampel lebih cepat.

“Minggu depan kemungkinan alatnya sudah ada dan bisa digunakan. Kita juga akan berkoordinasi dengan gugus tugas Kabupaten Mimika untuk penambahan tenaga medis guna membantu kami dalam penanganan pasien,” tandasnya.*