Masyarakat Tolak Korban Covid-19 Dimakamkan di TPU Muslim Buper

Masyarakat saat melakukan aksi orasi terkait penolakan pemakaman jenazah korban Covid-19 di Buper Waena/Istimewa

JAYAPURAwartaplus.com - Puluhan warga masyarakat Kompleks Bunda Maria Buper Distrik Heram mendatang Kantor Distrik Heram guna menyampaikan aspirasi terkait pemenolakn jenazah korban Covid-19 dikuburkan lokasi pemakaman Muslim di Buper Waena, Senin (6/4) pagi.

Sembari melakukan orasinya, puluhan warga tersebut membawa 12 panflet yang bertuliskan Kami Masyarakat Buper Pernyataan Sikap Menolak Pemakaman Covid-19.

Salah satu anggota Dewan Meliana Bembok meminta agar Pemerintah Kota harus memberikan  penjelasan yang jelas karena  masyarakat yang ada di Buper tidak ingin menjadi Korban dari Virus Corona.

"Saya sebagai Wakil rakyat yang di percayakan oleh masyarakat saya sangat Menolak di buka kuburan bagi orang yang terinfeksi virus Corona di TPU Muslim Buper ini," bebernya. Kata Meliana seluruh dunia saat ini sangat takut dengan Penyakit Corona, namun Pemerintah sendiri diam-diam menguburkan Mayat tersebut di Buper sehingga berdampak pada ketakutan warga sekitar, oleh karena itu dirinya meminta agar Pemerintah Kota Jayapura harus turun dan bertemu dengan masyarakat.

"Kami Menolak dengan tegas kuburan untuk Korban Virus Corona di Kuburkan di Buper karena akan sangat berbahaya sekali bagi kehidupan kami masyarakat yang berada di Buper. Bahkan kami juga telah menyiapkan Pernyataan sikap dari Tokoh Agama, Tokoh Adat serta Tokoh Masyarakat untuk menutup lokasi Tanah Kuburan di Buper dan kami mau kuburan untuk Korban Virus Corona yang ada di atas di pindahkan jauh-jauh dari pemukiman masyarakat di Buper," tegasnya.

Sementara itu Petrus Wakerkwa meminta agar jenazah korban dari virus Corona untuk diangkat dan dipindahkan karena sangat berdampak bagi masyarakat. "Kami Menolak dengan tegas kuburan untuk Korban Virus Corona di Kuburkan di Buper karena akan sangat berbahaya. Kami meminta kuburan yang kemarin di makamkan segera di bongkar dan di angkat di TPU Buper," cetusnya.

Ditempat yang sama Kapolsubsektor Heram Iptu Alfrit B Nandek menerangkan sistem pemakaman jenazah virus Corona sudah di sterilkan dan sudah melalui standar WHO sehingga masyarakat tidak usah resah. "Masyarakat jangan takut dan cemas tentang pengunaan air dari bukit yang ada di buper Waena, sistim keamanan pemakaman Jenazah Virus Corona sudah di sterilkan dan sudah melalui standar WHO sehingga masyarakat tidak usah resah," ujarnya.

Bahkan Nandek pun menerangkan terkait untuk lokasi kuburan bagi Korban yang meninggal akibat Virus Corona di Buper akan dilakukan rapat di Kantor Walikota dengan Tim Penanganan Virus Corona guna mengambil langkah-langkah yang baik bagi masyarakat. 

"Kita berharap ada penjelasan , baik dari Pemerintah serta langkah-langkah yang telah di ambil oleh Pemerintah guna menangani Korban dari Virus Corona," ucapnya.

Sementara itu Kadistrik Heram Bobby J.E Awi menyampaikan aspirasi yang disampaikan akan diteruskan kepada pimpinan, yang jelas hal itu akan di bahas didalam rapat yang agan di gelar.

"Apabila nanti selesai kita Rapat yang membahas terkait Aspirasi dari Warga maka kami akan langsung menyampaikan langsung kepada Warga solusi apa yang akan dilakukan oleh Pemerintah," terangnya. Bahkan Awi meminta agar masyarakat  tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan semua pihak.

"Kami dari Pemerihtah mengharapkan kuburan jangan di Palang karena tidak semua Pasien yang terinfeksi Virus Corona di kuburkan di Buper," ucapnya. Ia juga meminta agar masyarakat tidak perlu  takut, apapun yang dilakukan oleh Pemerintah pasti telah dipertimbangkan dari semua aspek dampaknya  yang akan terjadi dan tidak mungkin masyarakat yang akan di jadikan sebagai Korban.

"Apa yang telah Pemerintah lakukan terhadap Korban Virus Corona untuk di Makamkan telah sesuai dengan prosedur / protokol sehingga masyarakat tidak perlu cemas," tegasnya.

Awi pun menambahkan langkahyang diambil pemerintah,  tidak akan menyusahkan dan menyengsarakan masyarakat yang lain, karena Pemerintah telah memikirkan berbagai aspek baik dari segi kesehatan dan segi lainnya , ketika Pemerintah menganalisa bahwa tempat itu tidak layak untuk di kuburkan di lokasi Buper maka tidak mungkin Pemerintah memilih lokasi itu untuk menjadi tempat pemakaman bagi Pasien Virus Corona yang telah meninggal dunia.*