Volunteer Corona Papua Minta Pemerintah Mengambil Langkah Tegas Agar Wabah Corona Tidak Bertambah Luas di Papua

Infografis Covid-19 di Papua/Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com - Sehubungan dengan peningkatan merebaknya wabah Corona atau Covid-19 di Provinsi Papua, aliansi masyarakat yang tergabung dalam Volunteer Corona Papua, meminta agar pemerintah untuk cepat mengambil langkah agar kasus tersebut tidak bertambah luas.

Salah salah satu anggot tim Volunteer corona papua, Dr. Pieter Ell, SH. MH mengemukakan pihaknya dalam hal ini Volunteer Corona Papua menyatakan, 
ingin membantu kerja-kerja pemerintah daerah dalam mengatasi wabah berbahaya tersebut agar tidak meluas dan membunuh masyarakat di Tanah Papua. 

Pieter pun menyampaikan ada delapan usulan kebijakan yang perlu menjadi perhatian pemerintah dan stakeholder yakni pemerintah daerah untuk berkomunikasi dengan pemerintah pusat, guna memperpanjang pembatasan sementara penerbangan dan kapal laut berpenumpang keluar dan dalam Papua sampai penanganan virus ini benar-benar tuntas, PDP atau juga ODP semua terkonfermasinegatif, baik di Papua maupun daerah lain di luar Papua, terutama kota-kota yang memiliki bandara atau jalur transportasi aktif.

Pemerintah agar segera menghubungi pihak pemerintah pusat untuk membeli dua kali kebutuhan alat rapid tes massal bagi seluruh ODP dan kelompok rentan lainya di seluruh Provinsi Papua.

Lanjut Pieter pemerintah harus membuat aturan tegas beserta sanksi bagi Kepala Daerah Kabupaten/Kota dan Perusahaan atau operator yg sepihak membuka transportasi laut, udara bagi penumpang.Misalnya dengan memangkas alokasi anggaran Otsus atau dengan mengisolasi daerah tersebut agar tidak terkoneksi dengan daerah lainya di Papua.

Mendesak pemerintah menggandeng akademisi untuk mengkaji puncak penyebaran Covid -19 di Papua, antisipasi penyebaran dan juga strategi penanggulangan dampak sosial bagi masyarakat. Termasuk kajian terhadap masyarakat yg rentan terdampak dan perlu di perhatikan dimasa pembatasan sementara ini berlangsung.

Dia juga berharap agar pemerintah menyediakan anggaran bagi kelompok masyarakat untuk mensosialisasikan bahaya Covid-19 dan cara pencegahan di Papua. ASN diperpanjang WFH, tapi dengan sistem piket 10-15 tiap hari per dinas/instansi utk melayani kepentingan masyrakat yang mendesak. Aktif menghimbau masyarakat menggunakan masker non medis bagi yang melakukan aktivitas di luar rumah, aktif mencuci tangan dan menjaga jarak sosial.

Bahkan meminta agar Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Papua dan Kabupaten/Kota agar tidak hanya menyampaikan jumlah pasien positif, PDP atau jumlah ODP, tetapi juga  transparan menyampaikan peta wilayah sebaran dan kronologi seorang pasien terinfeksi sehingga membantu publik lebih mawas diri, ikut mengambil tindakan pencegahan.

Sementara itu di ketahui pada minggu kedua bulan maret 2020 ditemukannya 18 orang pasien yang dinyatakan positif, serta 44 orang yang berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 6392 Orang Dalam Pemantauan (ODP).