Wali Kota Sorong Bantu 50 Juta Untuk Mahasiswa Terlantar di Makasar

Wali Kota Sorong (tengah) didampingi Ketua DPRD (kanan) dan Kepala Bandara DEO (kiri) saat memberikan keterangan pers/doc.humas

SORONG, wartaplus.com - Wali Kota Sorong, Lambertus Jitmau nampaknya bersikeras melindungi warganya dari penularan virus Corona (Covid 19) melalui upaya Karantina Wilayah berupa pelarangan arus penumpang melalui angkutan udara dan angkutan laut sejak Senin (30/3).

Ditemui saat melihat situasi Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Kota Sorong, Kamis pagi (2/4), Wali Kota didampingi Ketua DPRD Kota Sorong, Petronela Kambuaya dan Kepala Bandara DEO, Rasburhani, dengan tegas bahwa virus Corona sudah menjangkiti semua lapisan masyarakat dan tidak pandang bulu.

Ia menyesalkan, puluhan Mahasiswa yang tertahan di Bandara Sultan Hasanudin - Makasar itu harus pulang disaat pemberlakuan lockdown Bandara efektif diberlakukan Rabu (1/4). Padahal ia yakin, Mahasiswa ini sudah mengetahui kabar penutupan bandara sejak Minggu (29/3). Namun sebagai orang tua, ia tetap bertanggung jawab terhadap puluhan mahasiswa yang tersebar di wilayah Sorong Raya itu.

"Virus Corona ini bukan masalah Indonesia saja, tapi masalah dunia internasional. Yang kena virus ini tidak pandang bulu tidak mengenal dari suku mana. Presiden juga sudah mengbimbau daerah dapat melakukan upaya sesuai kebutuhan daerah masing-masing. Maka dari itu Saya lakukan lockdown bandara dan pelabuhan, semata-mata untuk memutus mata rantai penularan dari orang di luar Sorong. Termasuk anak-anak Saya Mahasiswa ini. Saya sudah telepon perwakilan mahasiswa disana. Saya akan kirim dan bantu uang 50 juta Rupiah buat mereka bertahan sementara disana dan kalau bisa mereka kembali ke daerah asal mereka studi. Mereka hanya perlu patuh untuk berdiam diri di kos atau tempat tinggal. Tunggu situasi aman, baru balik ke Sorong," tegas Wali Kota.

Ia pun mengimbau kepada pelaku bisnis dan investor untuk sementara tidak egois memikirkan bisnis, untung rugi dan pertumbuhan ekonomi. Ia mengajak semuanya bersama-sama memikirkan keselamatan jiwa.

"Kita berdoa bersama-sama supaya virus ini segera dapat diatasi agar semuanya dapat kembali normal. Perekonomian juga kembali normal, yang penting keselamatan jiwa masyarakat yang utama," tandasnya.

Meski telah diberlakukan lockdown bandara, pelabuhan laut dan pelabuhan antar pulau, serta himbauan untuk berada dirumah. Aktivitas warga Sorong masih terlihat normal, namun tetap mengikuti imbauan jaga jarak. Perdagangan di Pasar Sentral Remu masih terlihat normal meski tidak seramai biasanya. Toko, swalayan, rumah makan, cafe masih terlihat dibuka dengan melakukan antisipasi berupa penyediaan air cuci tangan beserta sabun.*