Pemkab Tolikara Ajak Masyarakat Terapkan Pola Hidup Sehat dan Isolasi Diri

Wakil Bupati Tolikara Dinus Wanimbo,SH,M.H menghadiri sosialisasi pencegahan covid-19 di distrik Bokondini/dok.Diskominfo Tolikara

BOKONDINI, wartaplus.com - Guna mencegah pandemi virus corona (Covid-19)  di wilayah Pegunungan Tengah Papua terutama di wilayah Kabupaten Tolikara, pemerintah setempat telah mengambil berbagai langkah taktis dan inisiatif, salah satunya dengan menggelar sosialisasi tentang cara mengenali gejala penyakit covid -19 dan pencegahannya dengan mendatangi sejumlah Distrik salah satunya Distrik Bokondini Tolikara, Sabtu, (28/3)

Acara sosialisasi yang digelar oleh tim satgas pencegahan wabah virus corona Covid-19 Kabupaten Tolikara ini dihadiri Wakil Bupati Tolikara Dinus Wanimbo,SH,M.H mewakili  Bupati Usman G.Wanimbo,SE,M.Si, Kapolres Tolikara AKBP Leonard Akobiarek dan Wakapolres Tolikara Kompol Yosep gora

Sosialisasi ini penting untuk mengajak partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan mengendalikan penularan Covid-19. Dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.  Masyarakat juga diminta mengikuti imbauan untuk belajar, bekerja, dan beribadah di rumah,serta isolasi diri bahkan menghentikan kegiatan masyarakat yang bersifat massal.

Virus yang pertama kali merebak di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, pada awal Desember 2019 itu telah menyebar ke seluruh dunia. Karena itu Pemkab Tolikara menetapkan Covid-19 sebagai pandemi.

Inisiatif pengendalian Covid-19 dilakukan Pemkab Tolikara Papua dengan membentuk Tim Satgas Pencegahan Covid-19.

"Pemkab Tolikara sangat taat pada protokol pemerintah Pusat buktinya sebelum kami memulai pencegahan atau pengendalian wabah Covid-19 ini, kami telah berkoodinasi dengan pimpinan daerah meminta ijin melakukan beberapa langkah inisiatif untuk pencegahan wabah virus corona covid-19 di wilayah Tolikara,” ujar Wakil Bupati Dinus wanimbo.

Ditegaskannya Pemkab Tolikara sudah melakukan beberapa langkah taktis dengan inisiatif untuk pencegahan penyebaran virus corona terbaru ini. Pada awal pekan kedua 15 maret 2020 Pemkab Tolikara merumahkan para Aparat Sipil Negara ASN dan para Pelajar untuk bekerja dari rumah dan bagi pelajar belajar di rumah. Selain itu menghentikan kegiatan masyarakat yang bersifat massal,dengan menetapkan Tolikara berstatus siaga,dengan surat Edaran Bupati melalui Sekretaris Daerah 010.004/SET/III/2020. Menindaklanjuti Surat Edaran Menpan-RB No.19 tahun 2020 tanggal,16/03/2020 perihal Penyesuaian Sistem Kerja ASN dalam upaya pencegahan wabah Covid-19 dan Surat Edaran Wakil Gubernur Papua tertanggal,16 maret 2020.

Pemkab Tolikara sudah menetapkan 5 titik menjadi pusat pencegahan Covid-19,di 5 titik itu merupakan pintu keluar masuk orang mendatangi Tolikara atau sebaliknya. Pusat pengendalian dan Informasi Covid 19 Kabupaten Tolikara dipusatkan di Gedung RSUD lamah di Kota Karubaga jalan kogome distrik karubaga yang mudah diakses oleh warga.

Di 5 titik itu Test suhu kesehatan setiap orang yang masuk di Tolikara dari luar Papua dilakukan proaktif menggunakan alat termomether manual setiap hari termasuk hari minggu dimulai pukul 08:00 sampai dengan jam 16:00 WIT.

“Kita mendata khusus untuk memantau kesehatan mereka,apabila kondisi tubuh mencurigakan dengan gelaja penyakit serupa dengan virus corona tentunya ditangani khusus karena penaganannya sudah disiapkan tim medis untuk memeriksa proaktif,” tukas Wakil Bupati.

Tes proaktif itu, kata Dinus,  sudah dilakukan sejak pertegahan maret 2020.

“Di 5 titik itu kita telah mendata alamat orang dalam pantauan. orang yang tidak mengalami gejala tapi patut diwaspadai, seperti setiap orang yang baru mendatangi Tolikara,” tegas Wakil Bupati Dinus Wanimbo.

Kekurangan Dokter Spesialis

Dia menjelaskan, di Tolikara telah memiliki Rumah Sakit Daerah dengan Alat Kesehatan berstandar, apalagi tenaga medis sudah memadai namun  tidak memiliki dokter spesialis paru - paru. Sehingga penanganan lanjutan bagi pasien positif virus corona tentu akan menyulitkan Pemkab Tolikara,apalagi penanganan proaktif yang pasti dirujuk ke RSUD Wamena Kabupaten Jayawijaya.

Terkait kendala ini, Dinus mengaku telah berkoordinasi dengan Direktur RSUD Wamena,namun mengingat mobilitasi penaganan khusus membutuhkan perhatian besar,apalagi medan topografi berat seperti jalan dan lainnya.

Hingga saat ini pemerintah Tolikara belum memberlakukan karantina wilayah atau lockdown dalam meredam penyebaran virus corona. Karena tim pencegahan belum menemukan pasien positif corona di Tolikara,Namun Pemkab Tolikara perketat pencegahan untuk menekan masuknya virus corona di Tolikara.

”apabila di temukan satu pasien dengan indikasi positif virus corona lagsung kita tangani dengan isolasi khusus,jika kita lengah dipastikan virus ini bisa menyebar cepat karena cara hidup masyarakat gunung masih komunal,”pungkasnya.

Sementara itu Kepala Puskesmas Bokondini Ivon pagawak usai sosialisasi menjelaskan sosialisasi lebih banyak diberikan untuk pencegahan wabah virus corona yang bisa menular dari orang ke orang melalui percikan cairan air liur dari mulut atau hidung orang ketika penderita flu atau batuk atau buang nafas,percikan ini bisa mengenai orang sekitar.

 “Sangat penting berada lebih dari satu meter dari orang yang sedang sakit. Mengajak masyarakat selalu hidup bersih dengan rajin suci tangan pake sabun di air mengalir,dan selalu berdoa,”pintanya.**