Pemuda Katolik Komda Papua Menyikapi Penyebaran Virus Corona di Papua

Alfonsa Jumkon Wayap selaku Ketua Pemuda Katolik Komda Papua/Istimewa

 JAYAPURA, wartaplus.com - Komisariat Daerah (Komda) Provinsi Papua, turut menyikapi penanganan pencegahan virus corona (covid-19) di Provinsi Papua. Mereka menyampaikan apresiasi kepada pemerintah yang telah mengantisipasi penyebaran Covid-19 dengan meliburkan aktivitas kantor dan sekolah. Dan berbagai himbauan beraktivitas di tempat keramaian dan lain sebagainya.

Diungkapkan Alfonsa Jumkon Wayap selaku Ketua Pemuda Katolik Komda Papua, sejak ada indikasi pasien dengan Covid-19 di Papua, cukup menghawatirkan sebagian orang. Semakin hari, penyebaran Covid-19 di Papua terus bertambah. Ia menyebutkan diperlukan penanganan yang serius. Salah satunya akses bandara dan pelabuhan harus dihentikan untuk sementara. "Bisa dibayangkan, setiap hari berapa jumlah orang yang masuk ke Papua, cukup

berdampak pada penyebaran virus Corona. Kami minta sebaiknya kedua akses ini ditutup untuk sementara, sebagai bagian dari pencegahaan bertambahnya covid-19 di Papua," ujarnya dalam rilis yang diterima, Kamis (19/3). Kami melihat, ini masalah serius dan disayangkan jika tidak diseriusi dengan tegas oleh pemerintah,"sambungnya.

Kata dia, mengantisipasi masuknya virus Corona dari dua akses bandara dan pelabuhan, maka pihaknya meminta untuk sementara kedua akses ini ditutup untuk sementara. Sebab, masuknya orang dari luar setiap hari cukup berpengaruh pada penyebaran virus ini. 

"Atas nama pengurus, kami meminta kepada pihak terkait, apabila kedua akses ini ditutup, pasokan kebutuhan ekonomi harus bisa memenuhi kebutuhan di daerah," harapnya.

Ia juga meminta kepada pelaku usaha untuk tidak menaikan harga kebutuhan pokok di pasar. Tidak menggunakan momen ini untuk meraup keuntungan bisnis. Kalaupun bandara dan pelabuhan ditutup, otomatis akan berdampak pada melonjaknya harga kebutuhan ekonomi. 

"Kami berharap ini tidak terjadi, dinas atau pihak terkait dapat mengontrol harga kebutuhan pokok di pasaran. Kepada pihak kesehatan untuk menyiapkan antiseptik lebih banyak lagi di tempat- tempat umum supaya bisa diakses, sebagai bagian dari perlindungan diri. Harga masker yang melonjak naik, bisa distabilkan dan banyak rumah sakit yang tidak punya alat pelindung diri (APD) perlu diperhatikan,"pungkasnya.*