Sosialisasikan Bahaya dan Pencegahan Virus Corona di Pertemuan IKBM Puncak Jaya

Pertemuan IKBM Puncak Jaya diselingi Sosialisasi Virus Corona, Minggu (15/3)/dok.HumasPJ

MULIA,  wartaplus.com - Ikatan keluarga Bugis Makassar Kabupaten Puncak Jaya, kembali menggelar pertemuan dwi bulanan, bertempat di Masjid Al Mujahidin Kota Mulia, Minggu (15/3) siang.

Pertemuan kali ini sedikit berbeda dari pertemuan sebelumnya, karena diselingi dengan acara sosialisasi terkait virus Corona atau Covid -19 yang kini telah mewabah di sejumlah daerah di tanah air. Hingga Minggu siang, 15 Maret 2020, tercatat 96 orang positif terpapar covid-19, lima diantaranya meninggal dunia.

Untuk diketahui Serangan virus Corona (Covid-19) yang oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) beberapa hari lalu divonis menjadi pandemi global, dituduh menjadi penyebab utama beberapa negara melakukan isolasi (lockdown). Pusat keramaian umum di beberapa negara juga dilaporkan sepi dari hiruk pikuk keramaian pengunjung

Kegiatan sosialisasi dibawakan oleh dr. Hasmawati Azis yang menjelaskan pentingnya kebiasaan dan perilaku hidup bersih dan sehat,  menjadi modal utama penangkal  virus atau penyakit. Bukan hanya virus  Corona tetapi juga mikrobakteri dan kuman lain. PHBS atau Perilaku hidup bersih dan sehat dijelaskan mulai dari cara batuk dan bersin yang benar, cara mencuci tangan yang benar dan seterusnya.

"Orang yang terinfenksi (virus corona) bisa saja nampak normal dan belum menunjukkan gejala. Namun dapat menular dari partikel cairan mulut/mata (droplet) ke orang lain dengan imun/daya tahan tubuh lagi turun," ungkap dokter Hasma.

Oleh karena itu, dirinya mengimbau agar mematuhi beberapa langkah antara lain; tidak menyentuh wajah jika tidak steril, Mencuci tangan dengan benar, Jangan berbagi makanan, gelas, handuk , Mencuci tangan dengan sabun, Batuk dan bersin dengan benar/ etika.

Sebagai dokter di Puskesmas Mulia, dokter Hasma meminta seluruh ibu - ibu untuk melakukan kebiasaan positif ini di keluarga.

Virus Corona Berkembang Pesat

Sementara itu untuk  materi utama, dipaparkan dr. Muh. Nasir Ruki Al bugisy, S.Si, M.Kes, Apt. Sp.Gk. Direktur RSUD Mulia ini menyampaikan bahwa saat ini penyebaran Coronavirus atau Covid-19 sangat pesat perkembangannya. Akhir tahun 2019, semua negara yang mengalami wabah adalah negara yang memiliki penduduk dengan tingkat mobilitas tinggi dan kedekatan dengan negara terinfeksi.

"Suka tida suka mau tidak mau kita harus paham tentang virus ini. Karena ini adalah jenis virus baru, sebelumnya belum pernah ditemukan pada manusia," kata dokter Nasir.

Ditambahkan olehnya bahwa penyakit yang disebabkan oleh virus tidak dapat disembuhkan oleh obat.

"Membutuhkan waktu 14 hari inkubasi tergantung pada daya tahan tubuh setiap orang yang  berbeda beda. Bagi pasien yang terinfeksi Covid-19 dapat berpotensi menularkan ke 5 orang disekelilingnya terutama yang memiliki perbedaanya dengan influenza adalah pnumonia berat hingga kematian. Sasarannya covid sendiri adalah mereka dengan daya tahan tubuh rendah, perokok dan memiliki riwayat pneunomia berat,” paparnya.

Dirinya menyampaikan bahwa daya tahan tubuh dipengaruhi oleh pola hidup, salah satu peningkat daya tahan tubuh adalah adanya hormon metionin dan penurun daya tahan tubuh adalah hormon kortisol yang diakibatkan oleh stress.

"Penyebaran wabah novel coronavirus dapat dilakukan dengan memahami tindakan- tindakan pencegahan dan perlindungan terhadap diri, orang lain yang kita cintai dan masyarakat. Dibutuhkan kerjasama antara semua instansi dan elemen masyarakat untuk mencegahnya. Waspada tetapi jangan panic,” jelas dr. Nasir.

Mulia Rentan Virus Corona

Kendati demikian bahwa kondisi suhu di Mulia juga menjadi faktor tumbuh kembang Virus cepat apalagi hampir sebagian besar penduduk Kota Mulia memiliki lymfosit (sel darah putih) yang rendah.

Dia menambahkan, Senin besok, dirinya akan memimpin rapat dan sosialisasi bersama instansi terkait dengan mengambil langkah - langkah pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).

"Pemda harus menyediakan ruang isolasi yang dikhususkan kepada pasien yang sudah jatuh sakit dan carier/disangkakan (suspect) itupun maksimal hanya 3 hari untuk selanjutnya di evakuasi ke RSUD rujukan covid-1,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua II IKBM, H. Abdul Manan, SH mengatakan, semoga melalui pertemuan  silaturahmi dan sosialisasi ini, setiap warga Bugis Makassar yang ada di kota Mulia bisa mempersiapkan diri, melakukan antisipasi sehingga terhindar dan musibah dan bencana virus corona.

“Semoga ini menjadi berkah bagi kita semua dan terhindar dari musibah dan bencana,” ucapnya.(Adv)