Dandim Jayapura Optimistis Sasaran TMMD di Kampung Kibay Tercapai

Dandim Jayapura, Kolonel Inf Jerry Simatupang saat meninjau pelaksanaan TMMD di Kampung Kibay/dok.Penrem172

JAYAPURA,  wartaplus.com  -  Tahun ini, Kodim 1701/Jayapura mendapatkan program pelaksanaan TMMD ke-107 di Kampung Kibay, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom. Sasaran fisik dari kegiatan TMMD yaitu pembangunan satu unit Gereja dan tiga unit rumah, sedangkan untuk sasaran non fisik antara lain dilaksanakan penyuluhan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara, Penyuluhan Kesehatan, Penyuluhan Pertanian serta kegiatan pengobatan massal. Direncanakan TMMD akan dibuka pada Senin 16 Maret 2020 oleh Danrem 172/PWY Kolonel Inf J. Binsar Parluhutan Sianipar.

Adapun waktu pelaksanan TMMD yang tergolong singkat yaitu 30 hari. Hal ini yang akan dimaksimalkan oleh Kodim 1701/jayapura sehingga sasaran fisik berupa pembangunan satu unit Gereja dan tiga unit rumah dapat terselesaikan.  Sebayak 150 prajurit dilibatkan untuk mensukseskan TMMD.

“Dengan semangat kerjasama dan kebersamaan prajurit Kodim 1701/Jayapura dan masyarakat Kampung Kibay, Saya optimis sasaran TMMD akan tercapai,” tegas Dandim, Kolonel Inf Jerry Simatupang, seperti dikutip dari rilis Pendam Cenderawasih.

Sementara itu, masyarakat Kampung Kibay, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom terlihat sangat antusias dengan adanya TMMD di Kampung mereka. Bahkan sebelum dibukanya kegiatan TMMD, masyarakat dengan inisiatif mereka telah membongkar Gereja yang akan dijadikan sasaran TMMD. Dalam waktu satu hari Gereja yang terbuat dari bahan kayu tersebut telah habis dibongkar.

“Kami masyarakat Kampung Kibay sangat senang ada TMMD, Segenap masyarakat akan ikut bergotong royong mensukseskan pembangunan ini” ucap Silvester Boriam selaku Kepala Suku Kibay.

Untuk diketahui, TMMD adalah salah satu wujud operasi Bhakti TNI, yang merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan Departemen, Lembaga Pemerintahan Non Departemen dan Pemeritah Daerah serta komponen bangsa lainnya, dilaksanakan secara terintergasi bersama masyarakat guna meningkatkan akselerasi kegiatan pembangunan di daerah pedesaan, khususnya daerah yang tergolong tertinggal, terisolir, perbatasan dan daerah kumuh perkotaan serta daerah lain yang terkena dampak akibat bencana.(Adv)