Kapolda Papua Ultimatum Tindak Tegas Kelompok Pengacau Keamanan 

Aparat Keamanan saat melayani para warga yang mengungsi/Istimewa

JAYAPURA, wartaplus.com-Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw mengatakan sebagai aparat keamanan yang bertanggungjawab untuk keselamatan keamanan masyarakat, pihaknya sungguh-sungguh akan menindak tegas Kelompok Kriminal bersenjata yang mengganggu ketenangan dan kenyamanan masyarakat.

Hal ini ditegaskan Kapolda Papua menyusul ribuan warga di Tembagapura yang terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya lantaran takut dengan aksi KKB.

"Mereka tidak mengungsi, tapi mereka pergi dari tempat tinggal mereka karena mereka takut ada kelompok yang mengganggu mereka, mereka punya pengalaman beberapa tahun yang lalu terutama kaum perempuan dan anak-anak, mereka mengalami kekerasan oleh kelompok kriminal bersenjata," ujar Kapolda, Senin (9/3).

Sebagai aparat keamanan yang bertanggungjawab untuk keselamatan keamanan masyarakat, Kapolda menegaskan jika pihaknya bakal sungguh-sungguh akan menindak tegas Kelompok Kriminal Bersenjata yang berulah dan mengganggu ketenangan dan kenyamanan masyarakat.

"Kita akan lakukan tindakan tegas terukur, karena mereka menggunakan senjata api, sudah banyak anggota kami dan masyarakat yang menjadi korban. Kepolisian bersama TNI, pemerintah daerah dan para tokoh akan berusaha menyelesaikan kasus ini dengan baik,"tegas kapolda.

"Kami meminta izin dan doa untuk kami menghadapi mereka, kita istilahkan sebagai awan yang mendung diatas yang terus menangis. Masyarakat itu, bila ada awan tebal itu ada kedukaan, ada sakit hati mereka dan ada tangisan mereka, biarlah kami yang tangani untuk kelompok kriminal bersenjata tidak lagi mengganggu masyarakat," tekannya.

Berdasarkan data yang dirilis Humas Polda Papua, diketahui bahwa total warga masyarakat yang telah diturunkan ke Timika dari Distrik Tembagapura sejak tanggal 6-9 Maret 2020 sebanyak 1.572 jiwa.

Berikut datanya: 

1. Hari Jumat, 6 Maret 2020 : Desa Waa Banti : 258 jiwa (122 dewasa dan 136 anak-anak);

2. Hari Sabtu, 7 Maret 2020 : Desa Kimbeli dan Kali Kabur : 702 jiwa (536 dewasa dan 166 anak-anak);

3. Hari Minggu, 8 Maret 2020 : Desa Banti dan sekitarnya : 612 jiwa (518 dewasa dan 94 anak-anak).*