Willem Wandik:Butuh dukungan anggaran dari Pusat

Progres pembangunan RSUD Pratama Puncak capai 70 Persen

Bupati Puncak Willem Wandik,SE.M.Si, ditemani kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak Demus Wonda, saat memantai progress pembangunan RSUD Pratama, di Ilaga,Senin (2/3)/Diskominfo Puncak

ILAGA,wartaplus.com-Meski akses satu-satunya ke Kabupaten Puncak, hanya menggunakan pesawat udara, namun tidak menyurutkan semangat dari Pemerintah Kabupaten Puncak, untuk membangun daerahnya, salah satu yang kini menjadi perhatian Bupati Puncak Willem Wandik, adalah pembangunan rumah sakit umum daerah tipe pratama Kabupaten Puncak.

Nah, untuk melihat sejauh mana, progress pembangunan rumah sakit, yang terletak di lembah ilaga tersebut, Willem Wandik,pun beserta Wakil Bupati Pelinus Balinal dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak Demus Wonda,dan Dinas Pekerjaan Umum dan Bappeda, menyembangi rumah sakit tersebut,Senin (2/3),kemarin.

Setelah melihat dan memantau progres pembangunan rumah sakit ini, dirinya mengaku puas karena menunjukan kemajuan yang cukup baik,karena dari informasi yang diperoleh dilapangan, pembangunan sudah mencapai 70 persen, dan masih memerlukan dukungan anggaran baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Papua.

Bupati Puncak Willem Wandik, mengatakan, awal master plan pembangunan rumah sakit umum daerah Puncak ini,dirancang untuk rumah sakit Tipe C, sehingga pembangunan gedung maupun fasilitas pelengkap perawatan medis, semua mengacu ke standar RSUD Tipe C,hanya saja setelah pihaknya berkoordinasi dengan Mantan Menteri Kesehatan yang lalu  dr.Nila Moeloek, Menteri menyarankan bahwa untuk peningkatan status tipe rumah sakit umum daerah, perlu mengikuti aturan, tidak bisa ditentukan oleh Pemerintah daerah, karena ada badan khusus yang melakukan verifikasi baik dari sisi SDM,tenaga dokter,perawat dan fasilitas penunjang medis.

“Pembangunan rumah sakit daerah merupakan kewajiban dan tanggungjawab pemerintah daerah,untuk menyediakan karena daerah ini sudah jadi Kabupaten, sehingga awal kepemimpinan periode pertama, kita mulai membangun rumah sakit ini, sejak 2016 lalu,”ungkapnya.

“Manster plan pembangunan rumah sakit ini, awalnya kita mengarah ke Tipe C,namun ketika konsultasi ke Menteri Kesehatan yang lalu,ternyata Peningkatakan status ada aturan dan tipe,sehingga kita mulai dari Tipe Pratama dulu, nanti tahap demi tahap baru kita benahi menuju ke peningkatan Tipe D dan C,”Tambahnya.

Bupati Puncak juga sedikit mengeluhkan soal program kementerian kesehatan yang membangun sejumlah puskemas rawat inap di daerah terpencil,sebab pembangunan tersebut akan mubasir, lantaran pemerintah pusat menyediakan fasilitas di Distrik, sementara  dokter tidak bisa betah di tempat tugas, karena kondisi keamanan yang tidak menjamin, di beberapa Distrik di Puncak, karena ulah KSB.

Kesempatan

“Untuk itu coba tahun ini pemerintah pusat dukung dan berikan kesempatan anggaran kepada kita, untuk menyelesaikan rumah sakit daerah ini. Sehingga dokter,para medis bisa melaksanakan pelayanan terpusat disini,dan rumah sakit ini menjadi rumah sakit rujukan bagi Puskemas di Distrik-Distrik di kabupaten Puncak,”katanya.

Lanjut Willem Wandik, dirinya berencana jika rumah sakit ini sudah selesai, maka pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat, terkait dengan adanya rumah sakit terbaik di diluar Papua, untuk mendampingi RSUD Ilaga, dalam rangka membinaan manejemen, maupun pembinaan kepada tenaga dokter dan perawat, untuk menangani pasien di Ilaga.

“Jika rumah sakit ini selesai, saya yakin akan menjadi rumah sakit terbaik yang bisa menerima rujukan dari Distrik-Distrik di Puncak, maupun di luar Puncak,”pungkasnya.

Sementara itu,Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak Demus Wonda menjelaskan rumah sakit ini pembangunnya sudah mencapai 70 persen, direncanakan fasilitas di dalam rumah sakitini, ada ruang Rawat inap empat unit,kebidanan dua unit, poliklinik dan adminitrasi, dan IGD dan dapur Gizi dan ruang laboratorium, masing-msaing satu unit, ada juga tempat pembuangan limbah.

“Kami sudah bangun sekitar tujuh unit ruangan,hanya saja untuk dua tahun ini, kami kendala soal anggaran, kami sudah usulkan sejak tahun 2018 dan 2019, ke Pemerintah  Provinsi dan Kementerian Kesehatan RI, namun belum ada tanggapan,sampai saat ini,”jelasnya.

“Gedung yang belum dibangun adalah pembangunan gedung OK dan ICU,gedung Laundri, ruang radiologi, serta fasilitas pembangunan rumah dokter, dan taluk, serta istalasi jaringan IPAL,serta ada beberapa unit bangunan  yang belum selesai seratus persen, kita sudah usulkan ke Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi, namun belum tejawab,”ungkapnya.

lanjutnya, pihaknya mengalami kendala terkait anggaran, sehingga sejak 2018 dan 2019, belum bisa melanjutkan pembangunan rumah sakit ini, sejumlah usaha ke Kementerian Kesehatan RI, namun pemerintah pusat sejak tahun 2018-2020, lebih menekankan program pada pembangunan pukskemas di daerah terpencil dan terbelakang, sehingga untuk Kabupaten Puncak, pemerintah pusat membangun Puskemas di empat Distrik yaitu Distrik Sinak, Distrik beoga dan Distrik agandugume dan Wangbedala, sehingga pihaknya terbentur dengan anggaran untuk penyelesaian pembangunan RSUD Pratama Ilaga.

 “Kami sudah sempat kordinasi ke pemerintah pusat, kemungkinan kita bisa dapat di tahun 2021,sementara pembangunan rumah sakit ini kami menggunakan dana Dak saja,sementara Otsus dan DAU, tidak pernah kami dapat dari pemerintah Kabupaten,”ungkapnya.*