Dewan Adat Papua Minta Maaf Atas Penganiayaan Berujung Maut di Dogiyai

Sekretaris Dewan Adat Papua, John Gobay (kanan) bersama Yan Christian Warinussy saat memberikan keterangan pers di di kantor DAP Kamkey Abepura, Jumat (28/2) siang.

JAYAPURA, wartaplus.com, - Dewan Adat Papua (DAP) menyampaikan permohonan maaf sekaligus duka mendalam atas kasus penganiayaan berujung maut yang dialami oleh Yus Yunus (26) pada Minggu (23/2) lalu.

"Atas nama masyarakat Meepago yang ada di Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Deiyai, sebagian Kabupaten Mimika, dan sebagian Kabupaten Nabire, menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dan sedalam-dalamnya kepada keluarga, saudaraku almarhum Yus Yunus dan seluruh masyarakat Sulawesi Barat yang ada di Indonesia," kata Sekertaris Dewan Adat Papua, Jhon Gobay di kantor DAP Kamkey Abepura, Jumat (28/2) siang.

Jhon Gobay mengaku, kehadiran korban dan para sopir di Dogiyai telah membantu pembangunan di wilayah adat Mee Pago.

"Kejadian ini tanpa direncanakan, dan tanpa diinginkan oleh kami semua. Kejadian ini spontan ketika masyarakat melihat korban Demianus Mote tergeletak di jalan, sehingga terjadi emosional yang menyebabkan saudara kami Yus Yunus meninggal dunia," ujarnya sedih

Mantan anggota DPR Papua ini juga meminta kepada keluarga maupun kerabat korban tidak melakukan reaksi balasan, dan mengarah menjadi kasus rasial. 

" Saya minta, kasus yang terjadi spontan ini jangan digoreng yang bisa berujung kasus rasial. Kita semua tidak tahu dan juga tidak tau kejadian sebenarnya dengan persoalan ini," pintanya.

" Untuk itu, kami meminta kepada polisi untuk melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) guna mengungkapkan fakta yang sesungguhnya terjadi," pintanya lagi.

Pihaknya menyarankan Pemerintah Daerah Dogiyai membentuk tim untuk menangani konflik sosial tersebut, sehingga konflik tidak berlarut dan dapat diselesaikan dengan baik.

" Pemerintah daerah harus mengambil langkah rekonsiliasi, atau langkah mediasi agar konflik ini segera selesai. Sehingga sopir-sopir truk dan orang non Papua yang ada di Dogiyai dan juga di Meepago itu merasa tenang dan nyaman bekerja dan tinggal di sana. Karena masyarakat disana juga membutuhkan pelayanan mereka. Tidak perlu ada penambahan pasukan, biarkan oleh tim ini dicarikan solusi terbaik," serunya.

Seperti diketahui, Yus Yunus, pria asal Mandar Sulawesi Barat tewas dianiaya warga, yang mengira truk yang dikemudikan telah menabrak seorang warga dan hewan ternak di jalan trans Nabire - Paniai, Minggu lalu.

Mirisnya, penganiayaan terjadi dihadapan aparat Kepolisian yang datang ke lokasi kejadian untuk mengamankan situasi. Namun tak berdaya mengamankan massa yang bertindak brutal menghakimi korban. Video penganiayaan menyebar luas di media sosial, dan menuai kecaman oleh para netizen.

Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, telah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan terkait kasus ini.**