Sekda Papua Hery Dosinaen Raih Gelar Doktor dengan Predikat Cum Laude

Sekda Papua, DR.T.E.A Hery Dosinaen berfoto bersama tim penguji dan promotor usai sidang promosi doktor di Auditorium Uncen, Sabtu (29/2)/Andi Riri

JAYAPURA, wartaplus.com - Sekertaris Daerah Provinsi Papua, Titus E. A. Hery Dosinaen raih gelar Doktor bidang Antropologi dari Program Doktor Ilmu Sosial, Program Pasca Sarjana Universitas Cenderawasih, dengan predikat Cum Laude

Dalam sidang promosi Doktor yang berlangsung di Auditorium Universitas Cenderawasih, Sabtu (29/2) pagi, Hery membawakan disertasi dengan judul, "Rekonstruksi sistem demokrasi pemerintah berbasis nilai-nilai kearifan lokal lokal di Kabupaten Puncak Jaya Provinsi Papua". Disertasinya ini mendapat pujian dari para tim penguji dan Promotor. Tim Penguji yang berjumlah 8 orang antara lain Prof.DR Yohanis Rante SE.MSI, Direktur Program Pasca Sarjana Uncen, Prof. DR.Drs Akbar Silo MS Dr. Hanro Y Lekitoo S,Sos, M.Hum, Dr.Nomensen Mambraku, Dr.Basir Rohrohmana SH,MH, Dr.Marlina Flassy S.Sos, M.Hum, Dr.Gerdha K Numbery, S.Sos, M.Hum, dan dipimpin langsung Rektor Universitas Cenderawasih, DR Apolo Safanpo ST.MT. Serta Promotor, Prof.Dr.Pawennari Hijjang, MA.

Dari pantauan selama proses sidang, Hery mampu menjawab semua pertanyaan tim penguji dengan baik.

Proses sidang berlangsung kurang lebih satu jam, kemudian di skors selama 15 menit untuk selanjutnya penetapan hasil sidang.

Hasil sidang yang dibacakan oleh

Prof.DR Yohanis Rante SE.MSI selaku Direktur Program Pasca Sarjana Uncen menyatakan mantan Camat Ilaga Puncak itu dinyatakan lulus dengan dengan predikat cum laude dengan nilai IPK 3,86. Pengumuman kelulusan ini disambut riuh tepuk tangan keluarga, pimpinan OPD dan staf Pemprov Papua, dan perwakilan Forkopimda yang turut hadir memberikan semangat kepada pria asal Flobamora NTT itu dalam mengikuti sidang kelulusan.

Promotor Bangga

Promotor (dosen pembimbing), Prof.Dr.Pawennari Hijjang, MA mengaku bangga dengan keberhasilan siswanya.

"Stres saya sudah hilang, adrenalin saya sudah stabil kembali setelah beberapa waktu lalu demam akibat kearifan lokal yang akhirnya jadi pemenang," ujarnya bercanda

Menurut dia, Hery adalah salah satu anak bimbingnya yang cerdas, ulet dan sangat percaya diri

"Ini menunjukkan bahwa beliau memang sangat cinta kearifan lokal. Padahal dengan kesibukan sebagai pejabat pemerintahan yang melayani masyarakat, membina keluarga tetapi juga mampu menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa," ucapnya bangga.

"Tentunya ini patut diteladani oleh mahasiswa lainnya, apalagi beliau berhasil meraih predikat cum laude dengan IPK 3,86. Disertasinya cukup bagus, bahkan rencananya bulan 6 kita akan ke Bangkok, Thailand untuk mengikuti konferensi internasional dimana disertasi ini kita akan paparkan disana," katanya.

Rasa bangga juga disampaikan Rektor Uncen Apollo Safanpo yang menurutnya, hasil ini kelulusan ini sangat menggembirakan. Dimana menjadi orang yang ke 21 raih gelar Doktor bidang Ilmu Sosial Uncen serta ke 56 sebagai Doktor lulusan Uncen

"Kuliah doktor diikuti selama kurang lebih 4,5 tahun, dimana ada 10 tahapan yang harus diikuti. Tentunya kita bangga dengan pencapaian ini. Terhitung mulai hari ini, gelar Doktor telah disematkan," katanya.

Bersyukur

Sementara itu DR.T.E.A Hery Dosinaen, SIP.M,KP menyampaikan rasa syukurnya kepada Tuhan dan kepada semua orang yang telah mendukungnya sehingga apa yang dicita citakan sejak dulu dapat diraih.

"Kepada Bapak Gubernur, Wakil Gubernur, Keluarga saya, para dosen dan tim pembimbing yang telah membantu memberikan support kepada saya, sehingga berhasil meraih gelar doktor," ucap Hery

Ia pun mengemukakan alasan hingga memilih disertasi tentang kearifan lokal.

"Disertasi saya ini bagaimana merekonstruksi demokrasi pemerintahan yang berbasis nilai-nilai kearifan lokal khususnya di Kabupaten Puncak Jaya inilah yang menjadi perhatian dari kearifan lokal," ucapnya.

Menurut Hery yang pernah bertugas selama 20 tahun di Puncak Jaya ini. Kearifan lokal, terpenting dalam penyelenggaraan pemerintahan yang perlu diperhatikan, perlu diapresiasi dan perlu diakomodir dalam regulasi pada setiap strata regulasi apakah di daerah melalui Perda maupun sampai kepada undang-undang.

"Kearifan lokal merupakan bagian yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi catatan penting," terangnya.

Hery mengaku, disertasi ini menjadi hal yang menarik."Tadinya awal kontradiktif, agak provokatif karena saya melihat murni kearifan lokal yang harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam penyelenggaraan pemerintahan pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan," akunya.**