Penganiayaan Supir Truk di Dogiyai Sangat Tidak Manusiawi

Badan pengurus wilayah Kerukuan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMSB) saat melakukan jumpa pers/Cholid

JAYAPURA,wartaplus.com-Badan pengurus wilayah Kerukuan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMSB) mendesak pihak kepolisian untuk melakukan penindakan hukum yang tegas terhadap pelaku penganiayaan yang menewaskan Yus Yunus (25) tahun di Dogiyai.

Hel tersebut diungkapkan Sekertaris Umum Kerukuan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMSB) Burhanudin saat menggelar keterangan pres di Jayapura Kamis (27/2) sore.

Menurut Burhanudin aksi  main hakim sendiri yang menewaskan pria berusia 25 tahun itu sangat tidak menusiawi dan masuk dalam ranaj pidana.

“Kami seluruh keluarga mengutuk keras kejadian itu dan meminta pelaku segera di tangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia,”tegasnya.

Menurutnya dari keterangan istri korban saat berada di kejadian, korban bukanlah pelaku tabrak lari yang menewaskan seorang pesepeda motor. “Saat kejadian Istrinya bersama korban ketika itu ada pesepeda motor yang melaju dengan kecepatan tinggi lalu menabrak hewan ternak (babi) yang melintas, seketika pengendara motor jatuh dan tewas. Sementara korban yang mengendarai truk berusaha menghindar dan keluar jalur, yang jelas tidak menabrak pengendara motor,”bebernya. Burhan pun mendesak kepada pemerintah setempat untuk melakukan penertiban perda terkait larangan binatang ternak berkeliaran di sembarangan tempat.

Sebelumnya diberitakan, pasca viralnya video penganiayaa oleh sekelompok warga yang menewaskan seorang supir truk, kini dalam penanganan pihak kepolisian setempat. Bahkan Polda Papua telah menurunkan tim guna mencari fakta pasca kejadian itu.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw ketika diwawancarai pun sangat menyayangkan aksi main hakil sendiri yang dilakukan sekelompok orang terhadap korban.

Bahkan Kata Kapolda korban penganiayaan itu merupakan korban salah sasaran yang dihakimi sekelompok warga. Maka dari itu tim yang diturunkan akan mencari fakta tersebut guna menjerak para pelaku.

“Ini hanya salah sasaran dimana korban dicurigai merupakan pelaku tabtrak lari padahal bukan artinya ini korban salah sasaran, selain  itu kami akan tindak tegas para pelaku penganiayaan,” bebernya.*