Menpora : Pemerintah Harus Bersinergi dengan Pers Angkat Olahraga di Tanah Air

Menpora Zainudin Amali setelah membuka Rakernas SIWO PWI di Banjarmasin, Kalimantan Selatan/Albert

BANJARMASINwartaplus.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali secara resmi membuka Rakernas SIWO PWI Pusat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (7/2).

Dalam sambutannya, Zainudin menyambut baik rakernas Siwo, karena memiliki 35 anggota Siwo padahal Indonesia hanya 34 provinsi. 

"Saya diberitahu sejarahnya karena Solo adalah tempat PON pertama. Saya kira ini sejarah yang panjang. Bahkan Rekernas siwo bersamaan dengan HPN, tentu saya mengucapkan selama Hari Pers Nasional (HPN) khususnya para wartawan yang bergabung dalam PWI" ungkap Zainudin. 

Dikatakan, perkembangan olahraga tidak bisa lepas dari peran aktif Siwo, sebab tanpa peran wartawan olahraga, maka olahraga tidak akan berkembang di Indonesia.

Menurut Zainudin informasi cabang-cabang olahraga tertentu kalau tidak diinformasikan ke masyarakat, maka masyarakat tidak akan tahu. Makanya begitu menjadi Menpora, dirinya langsung mengangkat Staf Khusus mantan wartawan agar semua infomasi dari kantor Kemenpora bisa terdistribusi secara cepat kepada wartawan

Menpora menjelaskan, kecepatan informasi sudah bukan hitungan detik lagi, namun menuntut kreatifitas dan inovasi dari para pengelola media, wartawan, khususnya wartawan olahraga agar bisa mendapatkan informasi yang akurat dan cepat. 

"Informasi bisa dilihat dengan cepat di media khususnya media sosial. Untuk itulah media mainstream jangan patah semangat, tetapkan jadi kontributor untuk olahraga indonesia, karena semangat Presiden luar biasa untuk membangun olahraga," seru Menpora

Lebih lanjut, Zainudin mengutarakan bahwa Kepala Negara (Presiden) bersemangat untuk mendorong olahraga di tanah air. Bahkan mendorong untuk Indonesia menjadi tuan rumah olimpiade 2032. 

"Di Olimpiade Tokyo 2020 akan kampanye kalau dihitung 12 tahun kedepan anak-anak yang saat ini berusia 12-13 tahun itulah yang akan menjadi tim Nasional cabor-cabor yang akan dipertandingkan," terangnya. 

Kembali dikatakan Zainudin bahwa sepakbola juga sedang dirampungkan dan hampir selesai, misalnya roadmap percepatan sepakbola nasional, maka hal Ini membutuhkan dukungan rekan-rekan SIWO untuk bersama-sama dengan pemerintah berkontribusi untuk pembangunan olahraga secara aktif. 

Katanya dia, kegiatan olahraga lainnya di tahun ini, misalnya PON dan Peparnas di Papua. Meski masih tertunda, juga masih ada agenda Asean games. 

"Tapi kita tetap harus menyiapkan, karena ada olimpiade dan paralimpik di Tokyo. Selain itu, kita juga harus kampanye untuk tuan rumah Olimpiade tahun 2032. Lalu juga akan jadi tuan rumah piala dunia U-20 2021, termasuk tahun ini menjadi tuan rumah MotoGp di Mandalika serta ada rencana akan menjadi tuan rumah world beach games," ujar dia. 

Selanjutnya pada 2021 Indonesia akan menghadapi SEA games 2022 Asian Games, dan 2023 kejuaraan dunia bola basket sebagai tuan rumah, dimana babak kualifikasi mulai 23 Februari ini melawan filipina. 

"Agenda nasional maupun internasional butuh dukungan dari anggota siwo. Sekali lagi tanpa siwo, kami tidak bisa apa-apa untuk penyelenggaraan dan pembinaan olahraga di tanah air. berbagai informasi dari wartawan tentang kritikan atau bahkan masukan dijadikan pemerintah untuk menentukan kebijakan-kebijakan apa yang paling tepat" katanya.

Untuk itu, Zainudin berharap jalani peran dan tanggung jawab di bidangnya untuk bersinergi, maka pasti olahraga maju. Sebaliknya kalau tidak ada sinergitas dan bekerja sendiri, maka olahraga tidak akan maju. Disisi lain pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, namun butuh dukungan dari siwo se-Indonesia. 

"Saya harap rakenas bisa menghasilkan kebijakan-kebijakan dan kami siap bekerjasama dengan bentuk apapun, yang tujuannya untuk kemajuan olahraga Indonesia" tutupnya.**