KONI Papua dan Puslatprov Bakal Pangkas Jumlah Atlet PON

Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya

JAYAPURA - KONI Papua dan Puslatprov bakal mengurangi atau memangkas jumlah atlet Papua yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020. Langkah tersebut akan dilakukan melalui tahap degradasi di bulan Januari ini.

Diungkapkan Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya, waktu yang diberikan bagi masing-masing cabang olahraga sudah cukup untuk dilakukan evaluasi dari setiap tahap yang sudah dijalani.

Itu sebabnya, ia menegaskan jika Januari ini sudah harus masuk pada tahap degradasi atlet, dimana akan dipilih atlet-atlet yang siap dan juga berpotensi menghadirkan medali bagi kontingen Papua.

"Kami pikir Januari ini waktu yang tepat untuk kita lakukan degradasi, dan kalau untuk promosi itu kita akan lihat yang berpotensi dapat medali. Saya pikir sudah tidak ada lagi kita rekrut atlet baru dan sebagainya, karena waktu kita sudah sangat singkat," ujar Kenius, usai Rakornis finalisasi atlet, pelatih dan official inti PON XX, Selasa (14/1).

Selain itu, Kenius juga menegaskan jika tahap degradasi ini juga berlaku bagi para pelatih dan official yang dinilai tidak maksimal berdasarkan evaluasi dari beberapa tahap yang sudah dijalani.

"Pelatih yang tidak maksimal, tidak efektif dan tidak ada kemajuan kita akan ganti, karena waktu kita sangat mepet," tekannya.

Sementara itu, Ketua Puslatprov Papua, Brigjen TNI Irham Waroihan mengatakan, degradasi atlet akan dilakukan guna menciptakan efisiensi terhadap kontingen Papua.

Dia menyebutkan, hingga tanggal 17 Januari nanti ditargetkan atlet yang masuk sebanyak 800 atlet dan pihaknya juga akan memfokuskan pada atlet-atlet yang berpotensi medali, dan yang lainnya akan bersifat pembinaan.

"Kalau terlalu banyak juga akan tidak efisien, karena anggaran juga akan cukup besar. Jujur kita akan berhitung pada mana saja cabor-cabor yang berpotensi medali dan ini yang akan menjadi stretching kita, dan akan kita siapkan secara maksimal dan lainnya bersifat pembinaan, terutama kita mencari atau merekrut putra-putri asli Papua sebagai pelapisnya," pungkasnya.**