Wakil Bupati Nduga Nyatakan Undur Diri, Ini Tanggapan Pemprov Papua

Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal/Istimewa

JAYAPURA - Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal menyayangkan pernyataan pengunduran diri Wentius Nimiangge sebagai Wakil Bupati Nduga karena kecewa penembakan terhadap warga sipil terus terjadi di wilayahnya.

Kepada pers di Jayapura, Jumat (27/12), Wagub Klemen mengaku, pemerintah provinsi belum menerima laporan resmi terkait pengunduran diri Wakil Bupati Nduga

"Soal mundurnya Wakil Bupati Nduga dari jabatannya akan kami lihat lagi, karena itu adalah spontanitas dari beliau pada saat dilapangan dan juga kami harus melakukan klarifikasi lagi karena apapun fakta nantinya itu tetap akan ada mekanisme yang dijalankan,"ungkap Wagub

Menurut Wagub  mundurnya seorang pejabat daerah harus melalui mekanisme yang mengatur soal (pengunduran) itu. 

"Kami berharap, pemimpin juga harus lebih arif dan bijaksana dalam melihat hal ini secara lebih luas. Apakah dia mengundurkan diri itu sifatnya harfiah atau mundur secara politik,"ujar Wagub

"Ini yang harus kita mengerti dan pahami. Bisa jadi, beliau menyuarakan suara rakyatnya. Saya mewakili rakyat saya dan saya sudah tidak mampu. Jadi kita jangan beranggapan bahwa betul beliau mengundurkan diri dari jabatannya, namun suara pengunduran dirinya itu mewakili suara rakyatnya yang tertindas," ujarnya lagi

Sekali lagi, lanjut Klemen, soal pengunduran diri dilihat secara arif dan bijaksana. Sehingga pernyataan (Wakil Bupati) bisa ditanggapi dengan arif, apakah penyataan pribadi atau mewakili rakyatnya.

"Kalau mewakili masyarakat Nduga, tentu pemerintah Provinsi dan pusat harus serius. Masyarakat Nduga berapa sih? sedikit, tapi kalau tidak ditangani dengan baik kasihan. Seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Coba (Pemerintah Provinsi dan Pusat) lebih bijaksana dalam menentramkan (masyarakat Nduga) sehingga bisa kembali beraktivitas, anak-anak bisa sekolah, interaksi sosial bisa berjalan, kehidupan beragama bisa baik. Ini hal-hal yang sederhana yang diharapkan masyarakat Nduga," jelas Klemen panjang lebar

Lanjut katanya, pihak pemprov Papua telah bertemu dengan Polda Papua juga Kodam guna membahas persoalan Nduga

"Jadi masalah di Nduga ini adalah masalah komunikasi. Kalau (Aparat) bawa senjata dan tidak bisa mengerti bahasa Nduga, ini juga menjadi masalah. Mungkin masyarakat minta makan, tetapi dipahami berbeda oleh aparat maka terjadilah bentrok. Ini yang saya bilang masalah komunikasi yang tidak berjalan di daerah Nduga "pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Bupati Nduga, Wentius Nimiangge dihadapan ratusan warga Nduga yang berkumpul di bandara Kenyam, Senin  (23/12) menyatakan sikap pengunduran dirinya dari jabatan Wakil Bupati yang masih tersisa 3 tahun ( periode 2017 - 2022).

Wentius kecewa karena penembakan warga sipil terus saja terjadi di wilayahnya sejak setahun lalu

Terakhir, kematian Hendrik Lokbere, yang tewas tertembak pada Jumat (20/12) malam saat hendak menuju Batas Batu, Distrik Kenyam. Belum diketahui pelaku penembakan terhadap korban.

Saat ini tim investigasi TNI Polri masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.**