Polda Papua Siagakan Tujuh Satgas Hadapi Bencana Alam

Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw saat memimpin apel pasukan Kontijensi Aman Nusa II 2019 di markas Brimob Kotaraja, Kota Jayapura, Selasa (17/12) pagi/Andy

JAYAPURA - Guna mengantisipasi bencana alam dan memastikan kesiapan personel serta peralatan, polda papua menggelar apel pasukan Kontijensi Aman Nusa II 2019 yang dipimpin Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, di halaman upacara markas Brimob Kotaraja, Kota Jayapura, Selasa (17/12) pagi.

Seusai apel, Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, mengatakan, papua merupakan salah satu daerah rawan bencana alam, sehingga gelar pasukan ini dimaksudkan untuk mengecek kesiapan baik personel maupun peralatan dan perlengkapan dalam menghadapi bencana alam.

Untuk mengantisipasi bencana alam, maka polda papua menyiagakan 295 personil terdiri dari tujuh satuan tugas. Satuan tugas ini akan berkoordinasi dengan BPBD dan SAR dalam penanganan bencana alam mulai dari kebakaran, kecelakaan, longsor, hingga banjir.

“ Apel ini sebagai konsolidasi kekuatan yang akan terlibat dalam situasi tanggap darurat khususnya bencana alam. Kekuatan yang akan dilibatkan terdiri dari 295 personil. Terdiri dari 7 satgas,” katanya kepada wartawan

Tujuh Satgas yang dimaksud adalah Satgas SAR terdiri dari Korbrimob, Ditpol Air, Dit pol Udara dan Dit Pol Satwa. Satgas pengungsian dan perlindungan terdiri dari Dit Samapta, Dit Pam Obvit, Dit Binmas dan Korlantas.

Kemudian, Satgas kedokteran dan kesehatan terdiri dari Pusdokes dan DVI. Satgas Lidik sidik, terdiri dari Bareskrim dan Baintelkam. Satgas Ban Ops, terdiri dari Korlantas, DIV Humas, TIK, Propam, Logistik, DVI Hubinter, Psikologi, Labfor dan Inafis.

Kapolda menyebutkan, pada pelaksanaannya para personel yang disiapkan sebagai tim siaga bencana akan bergabung dengan tim siaga bencana di masing-masing polres di wilayah hukum polda papua, mereka kemudian diturunkan ke wilayah-wilyah yang terdampak bencana bersama personel dari instansi lainnya.

“ Mereka akan selalu standby mengantisipasi perubahan alam yang terus berubah. Jika ada bencana alam, maka mereka yang akan pertama diturunkan langsung ke lapangan,” tandasnya.**