JOSUA Janjikan Pemekaran Provinsi Papua Tengah

John Wempi Wetipo saat mengunjungi pedagang di Nabire/Istimewa

JAYAPURA,- Pasangan Calon Gubernur Nomor urut 2, John Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae (JOSUA) mendapat aspirasi dari masyarakat Kabupaten Nabire, yakni pemekaran Provinsi Papua Tengah, saat menggelar kampanye terbatas di Aula Maranata, Kota Nabire, berapa waktu lalu.

Hal itu disampaikan langsung oleh mantan Bupati Nabire, Anselmus Petrus (AP) Yauw yang didampingi Bupati Nabire Isayas Douw, saat memberikan sambutan pernyataan dukungan kepada pasangan JOSUA dihadapan partai pengusung dan para pendukung.

Mantan bupati dua periode di Nabire itu menegaskan, sudah 19 tahun berjuang untuk memekarkan Papua Tengah, akan tetapi tak banyak yang memperdulikan perjuangannya, termasuk pemerintah provinsi saat ini.

“Provinsi Papua Tengah, bukan baru di mekarkan. Sebab pada saat pemekaran tahun 1999 terjadi, Pemerintah Pusat telah memekarkan Provinsi Papua Barat dan Papua Tengah. Hanya saja dalam perjalanannya, memiliki hambatan, hingga akhirnya pemekaran Papua Tengah jalan di tempat. Padahal UU untuk pemekaran Papua Tengah sudah ada,” ungkap lelaki yang di sapa AP Yauw.

AP Yauw menaruh harapan besar bagi pasangan JOSUA untuk membantunya memekarkan Provinsi Papua Tengah, apabila terpilih menjadi Gubernur Provinsi Papua.

“Sebenarnya saat ini saya tak ingin meminta kepada JWW-HMS untuk memperjuangkan Papua Tengah. Harus terpilih dulu, baru saya menaruh harapan dengan mereka,” ujarnya.

Salah satu Kepala Suku Nduga yang ada di Nabire, Kletus Murib menyampaikan, masyarakatnya tak banyak, namun sudah bersepakat untuk membungkus suara bagi pasangan JWW-HMS.

“Hanya ada nama JWW-HMS bagi masyarakat kami. Pesan kami, jaga kesehatan untuk memimpin Papua kedepan. Lalu, jangan lupa dengan keinginan masyarakat di sini, yakni Provinsi Papua Tengah,” tuturnya.

Sementara itu, Calon Gubernur Papua, John Wempi Wetipo mengungkapkan, di dalam visi misinya terdapat “Papua Mekar”, sehingga aspirasi masyarakat ini sejalan dengan apa yang menjadi program kerjanya kelak.

“Ada Papua Mekar dalam visi misi kami. Jadi, kalau ada yang menginginkan pemekaran tentu sejalan dengan program kerja saya bersama HMS kedepan,” ungkapnya.

Wempi Wetipo bercerita sebelum merancang Papua Mekar dalam visi misinya, terlebih dahulu mengecek ke pemerintah pusat tentang Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua.

“Mereka sampaikan kepada kami, informasi mengenai moratorium pemekaran daerah itu tidak benar. Hanya saja, selama ini pemerintah daerah tidak pernah serius mengurus pemekaran, termasuk di Provinsi Papua,” katanya.

Lalu mengenai Provinsi Papua Tengah, Wempi Wetipo mengungkapkan, rencana pemekarannya sudah lama dilakukan bersama Provinsi Papua Barat, hanya saja khusus Papua Tengah memiliki hambatan di tengah jalan.

“Kalau undang-undangnya sudah ada. Mengapa Papua Tengah tidak mekar seperti Papua Barat. Nah, kedepan kita akan dorong agar Papua Tengah segera di mekarkan. Tidak ada alasan untuk tidak. Masalahnya hanya ada di pemerintah Provinsi Papua, yang selama ini tak pernah serius, hanya karena takut dana Otsus akan berbagi,” paparnya.

Wempi Wetipo beranggapan, apabila Provinsi Papua Tengah mekar, maka tanggung jawab untuk membangun masyarakat di Papua akan berbagi.

“Jadi kalau terjadi pemekaran daerah, bukan hanya anggaran daerahnya yang akan berbagi. Tetapi, tugas pemerintah akan semakin mudah dalam hal mensejahterakan masyarakat. Ini bukan masalah kekuasaan. Makanya, saya berkomitmen untuk berbagi kekuasaan, demi mengangkat harkat dan martabat orang Papua,” ujarnya. [Djarwo]