Ketua KNPB Ditangkap, Polisi Telusuri Kedekatannya dengan Benny Wenda

Kabid Humas Polda Papua, AM Kamal saat memberikan keterangan pers diruang kerjanya, Rabu (18/9) sore/Andy

JAYAPURA - Kurang lebih sepekan ditetapkan sebagai DPO oleh Polda papua, Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Agus Kossay, akhirnya ditangkap tim gabungan Polda Papua di Sentani, Kabupaten Jayapura pada Selasa (17/9) sore.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, menyebut Agus Kossay merupakan salah satu dalang utama dalam aksi unjuk rasa anarkis yang terjadi di Kota Jayapura. Ia turut mendesain dan terlibat langsung dalam aksi unjuk rasa anarkis tersebut.

“Dia ini terlibat langsung mendesain aksi demo anarkis di Kota Jayapura, bahkan yang bersangkutan juga ikut aksi demo berujung pengrusakan dan pembakaran itu,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (18/9) sore.

Kamal mengungkapkan, Agus Kossay ditangkap bersama salah satu rekannya Dony Itlay yang merupakan anggota KNPB dan ikut terlibat dalam aksi unjuk rasa anarkis.

“Dia ditangkap bersama salah satu rekannya yang juga anggota KNPB dan sama-sama terlibat dalam aksi unjuk rasa anarkis di Kota Jayapura akhir Agustus lalu. Saat ini keduanya sementara menjalani pemeriksaan,” ucapnya.

Disinggung apakah Agus Kossay memiliki hubungan dekat dengan Benny Wenda, Kamal menyampaikan bahwa masih dalam penyelidikan. “ Masih dalam pemeriksaan, kemungkinan akan mengarah kesana, tapi kita tunggu hasil pemeriksaannya,” terangnya.

Kamal menegaskan bahwa penegakan hukum terhadap pelaku unjuk rasa anarkis di kota jayapura akan terus dilakukan oleh polda papua.

“ Semua pelaku akan kita proses hukum, tidak akan ada yang lolos. Kemungkinan pelaku masih akan bertambah karena masih ada pelaku yang dalam tahap pengejaran,” katanya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut bahwa organisasi United Liberation Movement For West Papua (ULMWP) dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) terlibat dalam unjuk rasa anarkis yang terjadi di Papua dan Papua Barat.**