Sebby Sambom

TPNPB Organisasi Papua Merdeka  Bertanggungjawab Atas Penembakan Anggota TNI

Anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM)/Istimewa

JAYAPURA-Telah terjadi kontak senjata antara anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan Pasukan TNI  di Distrik Derakma Kabupaten Ndugama (14/8) pukul 13.30 WIT.

 2 prajurit TNI dilaporkan menderita luka tembak. Pratu Pànji tertembak pada bagian lengan kiri dan Pratu Sirwandi tertembak pada paha kiri.  Kedua prajurit berasal dari satuan Yonif 751/VJS.

Rentetan kejadian ini panglima daerah Kodap III TPNPB-OPM Ndugama, Bridgen Egianus Kogeya, bertanggungjawab atas penembakan ini.

"Bridgen Ekianus Kogeya juga dalam surat sudah menyampaikan perang di jalan Trans Wamena-Nduga yaitu dari Habema sampai di Yuguru ibu kota Kabupatena Nduga,"ujar Juru Bicara Komnas TPNPB-OPN, Sebby Sambom kepada wartaplus.com, Minggu pagi.

Kata dia, penembakan tanggal 14 Agustus 2019 di Gedung Gereja Tua “Sion” Derakma.  Dan anggota TNI tersebut dievakuasi ke Wamena. "Tanggal 16 Agustus penembakan terhadap 2 mobil  tipe strada di Danau Habema,"ujarnya

Dikatannya, tujuan perjuangan TPNPB-OPM sangat jelas, yaitu untuk memperjuangkan hak politik penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua.Dan TPNPB-OPM tidak akan berhenti perang, namun perang terus sempai Papua Merdeka.

Seperti diberitakan sebelumnya  terjadi penghadangan terhadap konvoi kendaraan pengangkut logistik Satgas Pamrahwan di jalan Trans Wamena - Habema,
Jumat (16/8) sekitar pukul 15.30 WIT.

Dua unit kendaraan jenis Hilux yang baru selesai mengantar perbekalan bagi personel Pos Pamrahwan TNI yang berada di Mbua tersebut mendapat tembakan sporadis dari Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) yang diduga pimpinan Egianus Kogoya di sekitar kilometer 39 jalan Trans Wamena - Habema.

Menurut laporan yang diterima, tembakan berasal dari dua arah yaitu ketinggian dan lembah yang berada di kanan dan kiri jalan.

Dalam posisi terjepit sejumlah 12 personel TNI yang bertugas mengawal konvoi segera turun meninggalkan kendaraan dan bereaksi dengan membalas tembakan.

Kontak tembak berlangsung selama kurang lebih 20 menit. Tembakan balasan dari para personel TNI membuat kelompok tersebut melarikan diri.

Setelah medan berhasil dikuasai, 2 prajurit TNI dilaporkan menderita luka tembak. Pratu Pànji tertembak pada bagian lengan kiri dan Pratu Sirwandi tertembak pada paha kiri.

Saat ini keduanya telah dievakuasi dan mendapat perawatan medis di RSUD Wamena. Kedua prajurit berasal dari satuan Yonif 751/VJS.

Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, telah memerintahkan seluruh personel pos-pos Satgas Pamrahwan meningkatkan kesiapsiagaan dan mengawasi jalan-jalan maupun medan-medan yang kemungkinan dijadikan sebagai jalan pelarian KSB tersebut.

"Situasi di sana sudah kondusif. Namun demikian kita tetap mewaspadai kemungkinan KSB yang memanfaatkan momentum peringatan HUT RI untuk melakukan aksi teror baik terhadap aparat keamanan maupun masyarakat,"kata Pangdam.

Lanjut Pangdam, masyarakat tidak perlu takut, kita telah berkoordinasi baik dengan Polda maupun Pemda setempat untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat,"tambah Mayjen TNI Yosua P. Sembiring.

Meninggal

"Innalillahi wainnailaihi Rojiun, telah gugur putra terbaik Pratu Sirwandi (Yonif 751/R),"ujar Kapendam  VII Cenderawasih Letkol Eko Daryanto, Minggu siang

Diungkapkan, Pratu Sirwandi korban penghadangan di Mbua  tanggal 16 Agustus 2019  dengan luka tembak dada dan perut akhirnya meninggal dunia di ruang ICU RSU Wamena setelah menjalani operasi.

"Rencana hari ini akan dibawa ke Jayapura dan selanjutnya akan disemayamkan di Batalyon 751/R sebelum diberangkatkan Ke Lombok.*