Konferensi Diaspora Indonesia ke 5

Duta Muda UNDP Asia Pasific asal Papua Billy Mambrasar, Berharap Pendidikan Merata di Indonesia

Para pembicara di Konferensi Diaspora Indonesia yang ke-5/Istimewa

JAKARTA-Aktifis Pendidikan asal Papua Billy Mambrasar yang baru saja ditunjuk oleh kantor UNDP (United Nations Development Program) regional hub di Bangkok menjadi duta muda SDG Asia Pacific asal Indonesia. Billy ditunjuk dalam Program  Myworld 2030 Asia Pacific Advocates.

Ia berharap akses pendidikan di Indonesia dapat lebih merata di tahun 2045 nanti. Diskusi tentang Indonesia 2045 ini merupakan bagian dari acara akbar Konferensi Diaspora Indonesia yang ke-5, yang diadakan pada tanggal 10 Agustus lalu di Kota Kasablanka, Jakarta.

"Acara ini dihadiri oleh lebih dari 3000 peserta, yang sebagian besarnya adalah diaspora Indonesia, atau mereka yang telah berkontribusi dan berkiprah bagi pembangunan Indonesia. Ribuan orang tersebut memadukan komitment dan kekuatan bersama, untuk pembangunan negara Indonesia. 

Adapun konsep diaspora mengusung ide bahwa pembangunan Indonesia, dapat juga dilakukan oleh siapa saja, tanpa perlu dibatasi oleh kondisi geografis. "Mereka yang memilih tinggal di luar negeri, juga memiliki kesempatan yang sama untuk membangun dan berkontribusi bagi nusantara,"ujarnya.

Tsamara Amani (tengah) dan Bill Mambrasar (kanan)

Hadir dalam acara konferensi tersebut, pembicara-pembicara kelas atas seperti Ridwan Kamil, Najwa Shihab, Alamanda Shantika, Cinta Laura, Tasya Kamila dan tokoh-tokoh inspiratif Indonesia lainnya. Semuanya dibagi dalam sesi-sesi paralel, dengan topik yang berbeda-beda. 

Tak terkecuali Billy Mambrasar, putra asal Papua yang telah meraih berbagai prestasi di tingkat nasional dan internasional ini.

Billy Mambrasar didapuk untuk berbicara di sesi: “Merancang Indonesia tahun 2045” , dalam panel yang dihadiri oleh: Alamanda Shantika (Ex Executive Gojek dan Founder of Binar Academy), Tsamara Amani (Politisi Muda Indonesia), Steven Guntur (Dokter Muda dan Berprestasi), Fadlan Muzzaki (Kordinator Persatuan Pelajar Indonesia Dunia), dan di pandu oleh Anchor Cerdas dan Cantik CNN Indonesia, yang pernah menjadi Putri Persahabatan Indonesia di tahun 2015 lalu Faranisa Nasution.

“Masih banyak wilayah di Indonesia yang belum dijangkau oleh fasilitas Pendidikan yang memadai. Di Jawa orang sibuk bicara zonasi sekolah, karena takut dapat sekolah di zona mereka yang kurang berkualitas internasional. Di Papua dan NTT malah masih banyak zonasi sekolah yang tidak ada gurunya,”ujar Billy sambil bergurau.

Berjuang

Billy telah lama memperjuangkan akses pendidikan yang berkualitas di wilayah-wilayah terluar Indonesia. Bersama dengan relawan-relawan muda dalam organisasinya Kitong Bisa, Billy telah menyediakan akses pendidikan kepada lebih dari 1,100 anak-anak kurang beruntung. 

Karena perjuangannya ini, Billy sampai pernah di undang untuk berbicara di Gedung Pusat PBB pada tahun 2016 lalu.Baru beberapa hari yang lalu, Billy ditunjuk oleh Kantor Regional UNDP Bangkok, untuk menjadi Duta Muda SDG (Sustainable Development Goals), bertugas untuk mengadvokasi keterlibatan masyarakat luas, khususnya anak-anak muda, untuk terlibat mencapai tujuan-tujuan SDGs. 

Billy merupakan salah satu pemuda terpilih, bersama dengan 20 pemuda-pemudi lain, dari berbagai negara di Asia Pasifik. Adapun SDGs merupakan acuap pembangunan berkelanjutan, yang ditetapkan dan di adopsi bersama oleh 193 negara-negara anggota PBB di dunia.

Ketika berdiskusi di atas panggung, sempat terjadi perbedaan pandangan antara politisi muda cantik PSI yang kontroversial Tsamara Amani dengan Billy Mambrasar terkait ketimpangan pembangunan di Indonesia.  

Menurut Tsamara, tanpa perlu jauh-jauh ke Indonesia Timur, di Jakarta saja banyak yang masih belum dapat mengakses Pendidikan dengan baik, yang kemudian disanggah oleh Billy.

Para pesertaKonferensi Diaspora Indonesia yang ke-5/Istimewa

“Iya betul Mbak, akan tetapi kalau kita melihat indikator pencapaian-pencapaian pendidikan di Indonesia timur, secara rata-rata masih jauh di bawah Jakarta. Makanya saya dan teman-teman disana masih terus berjuang,”tukas Billy. Diskusi lebih dari 2 jam dengan antusiasme yang tinggi dihadiri anak-anak muda Indonesia yang aktif membangun negeri. 

Semua pembicara yang hadir tampak puas dan optimis, tak terkecuali, perwakilan dari Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, yang menunjukan rasa optimisnya, bahwa dengan keterlibatan penuh oemuda-pemudi cerdas Indonesia, negeri ini akan menjadi negara maju, bahkan sebelum tahun 2045. *