Meninggal Akibat Kanker, Anggota DPRD Ini Lahirkan Perda Disabilitas

Rekan sejawat saat melepas kepergian almarhum Korneles R/Ola

SORONG-Anggota DPRD Kota Sorong selama 3 periode Korneles Rawulunubun harus mengakhiri karir politiknya, setelah menghembuskan nafas terakhirnya di RS Medistra Jakarta, Kamis (22/6).

Jenazah Korneles kemudian dilepas secara terhormat melalui sidang paripurna pelepasan jenazah di kantor DPRD Kota Sorong, Senin (1/7) dan selanjutnya dikebumikan oleh pihak keluarga.

Berdasarkan daftar riwayat hidup yang dibacakan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kota Sorong Sarah Kondjol, Korneles Rawulunubun menjadi anggota DPRD Kota Sorong selama 15 tahun atau 3 periode yaitu dari tahun 2004-2019.

Memulai karir politiknya sejak menjadi sekretaris Partai PNBK dan terakhir berada di Partai Bulan Bintang (PBB). Korneles merupakan anak ke-5 dari 8 bersaudara dari Alm Paulus Rawulunubun dan Almh Amalia, meninggalkan istri Yosefa Karubun dan 5 orang anak serta 4 orang cucu. 

"Almarhum pernah menjabat sebagai Ketua Komisi A dan Ketua Bapemperda DPRD Kota Sorong pada tahun 2014 sampai sekarang. Pada tahun 2015, Korneles pernah mengkoordinir penyusunan perda bagi penyandang cacat dan mendapat penghargaan nawacita dari pemerintah pusat sebagai perda terbaik yang pernah dibuat," terang Sarah. 

Pimpinan DPRD Kota Sorong Denny Mamusung menambahkan bahwa Pimpinan dan segenap anggota DPRD Kota Sorong merasa kehilangan sosok sahabat dan rekan kerja yang nemiliki dedikasi yang tinggi. 

"Kematian almarhum disebabkan karena mengidap kanker sumsum tulang belakang stadium lanjut, ini berdasarkan hasil diagnosa dari laporan medis di RS Medistra Jakarta. Almarhum meninggal masih anggota aktif DPRD Kota Sorong, sehingga perlu dilakukan prosesi kenegaraan sebagai bentuk penghormatan," ujarnya. 

Sedangkan, Wali Kota Sorong Lambert Jitmau, mengatakan atas nama pribadi dan keluarga sekaligus Pemkot dan Masyarakat Kota Sorong merasa turut berduka atas kepergian Korneles R. Menurutnya kematian bukan hal yang luar biasa tapi hal yang biasa. Karena setiap manusia harus siap sewaktu-waktu akan dipanggil menghadap sang pencipta Tuhan. 

"Kami mohon dukungan doa kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan kekuatan dan ketabahan agar menerima apa yang menjadi kehendak Tuhan. Karena segala sesuatu yang terjadi bukan karena kebetulan tapi merupakan takdir dan kehendak Tuhan. Almarhum merupakan sosok yang turut memberikan sumbangsih pemikiran terhadap pembangunan di Kota Sorong. Semoga almarhum diterima disisi Tuhan sesuai amal ibadah yang dilakukan didunia. Karya dan setiap perbuatan yang baik tetap akan diperhitungkan," tandasnya. 

Diketahui sebelumnya, Korneles yang lahir di Yang Timur 12 April 1960, awalnya bertolak ke Jakarta bertepatan dengan kegiatan studi banding DPRD Kota Sorong.

Namun karena sekalian ingin melakukan check up kesehatan, maka almarhum berangkat duluan ke Jakarta dan melakukan check up di RS Medistra Jakarta.

Dokter yang menangani almarhum langsung meminta agar Korneles di rawat inap untuk penanganan lebih lanjut. Hal ini dikarenakan almarhum didiagnosa mengidap penyakit kanker sumsum tulang belakang stadium lanjut.

Namun ternyata rencana Tuhan lain, belum sempat mendapat penanganan medis atas penyakit yang diderita, suami tercinta dari Yosefa Karubun dipanggil kembali menghadap sang pencipta,Kamis 22 Juni 2019 di Jakarta.

Kepergiannya yang mendadak tersebut mengejutkan banyak pihak. Bukan hanya rekan sejawat, pemerintah daerah tapi juga masyarakat Kota Sorong terutama konstituennya di legislatif.*