Besuk Korban Penembakan Asmat, Pangdam Minta Maaf Kepada Korban dan Keluarga Korban

Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring didampingi para staf dan Ketua Komnas HAM RI perwakilan Papua, Frits Ramandey saat membesuk Jhon Tatai di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura, Minggu (2/6) malam/Istimewa

JAYAPURA – Korban yang selamat dari peristiwa penembakan oleh anggota TNI di Dsitrik Fayit, Kabupaten Asmat atas nama Jhon Tatai (26) dibesuk oleh Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura, Minggu (2/6) malam.

Kedatangan orang nomor satu di Kodam XVII/Cenderawasih itu tidak hanya sendiri, melainkan membawa sejumlah staff Kodam XVII Cenderawasih dan Ketua Komnas HAM RI perwakilan Papua dan Papua Barat, Frits Ramandey.

Dalam kunjungan tersebut Pangdam menyampaikan rasa prihatin yang mendalam dan menyampaikan bela sungkawa atas kejadian penembakan tersebut terutama kepada korban meninggal dan korban luka yakni Jhon Tatai yang sementara menjalani perawatan medis karena mengalami luka tembak di kedua tangannya dan mengakibatkan tangan kiri harus diamputasi sampai bagian siku.

“Mewakili seluruh prajurit TNI Kodam XVII/Cenderawasih terutama pelaku penembakan Serka Fajar, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang terjadi,” ujar Pangdam kepada Jhon Tatai dan keluarga yang berada dalam ruangan tersebut.

Pangdam menyebutkan, peristiwa tersebut meninggalkan duka bagi semua pihak, terutama pihak korban. Untuk itu pangdam meminta agar saling memaafkan, menghormati dan tidak menyimpan dendam.

“Kita semua tidak pernah menghendaki hal ini terjadi, namun hal ini sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa dan harus kita terima dengan berlapang dada,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pangdam menegaskan bahwa proses hukum terhadap pelaku penembakan akan dilakukan.

“Saya ingn sampaikan bahwa proses hukum tetap berjalan baik terhadap anggota TNI yang melakukan penembakan maupun terhadap pelaku kerusuhan terutama provokator atau pemicu kerusuhan tersebut,” tegasnya.

Pangdam juga menyampaikan kepada keluarga bahwa Kodam XVII/Cenderawasih akan menanggung seluruh biaya pengobatan dan transportasi kembali ke kampung halamnnya kelak setelah sembuh. Termasuk biaya makan  korban dan keluarga yang mendampingi selama menjalani perawatan.

“Jhon tidak perlu berpikir macam-macam terkait biaya perawatan, atau biaya kembali ke kampung, karena semuanya kami yang tanggung. Jhon cukup berdo’a, makan dan berusaha agar cepat sembuh. Jhon akan ditangani oleh dokter-dokter ahli dan akan dirawat dengan sebaik-baiknya,” pesan Pangdam kepada John dan keluarga yang mendamping di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura. *