Penembakan Warga di Asmat, Wagub Klemen Imbau Masyarakat Tetap Tenang dan Tidak Terprovokasi

Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal

JAYAPURA - Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi atas peristiwa penembakan yang menewaskan empat orang warga di Distrik Fayit, Kabupaten Asmat, Senin (27/5) kemarin.

 

Penembakan yang menewaskan empat warga yaitu  Xaverius Sai (40), Nikolaus Tupa (38), Matias Amunep (16) dan Frederikus Inepi (35), diduha terkait hasil pemilu legislatif di kabupaten setempat.

 

"Kita tidak harapkan situasi seperti itu, seandainya ada kasus itu bersifat kasuistis dan terjadi antar pibadi ke pribadi, tidak ada hubungan dengan institusi," kata Wagub Klemen di Jayapura, Selasa (28/05).

 

Dia juga mengimbau masyarakat khususnya di Kabupaten Asmat agar dapat bersama sama menjaga agar situasi di wilayahnya tetap aman dan kondusif. Serta memberikan kepercayaan kepada aparat berwenang untuk mengusut tuntas kasus ini

 

"Semua pihak yang terlibat diperiksa, supaya semua pihak mendapatkan rasa keamanan dan keadilan," tegasnya

 

Sementara kepada oknum caleg yang diduga mengerahkan massa karena tidak puas dengan keputusan KPU, Klemen meminta dengan tegas agar yang bersangkutan tidak lagi menempuh langkah anarkis dan mengikuti setiap prosedur hukum yang ada.


"Ini bukan akhir, ini hanya perlombaan, lima tahun lagi akan ada lagi pemilu, (jadi) lebih siapkan diri. Kontrol dari masyarakat juga harus lebih baik sehingga tidak ada kecurangan seperti itu supaya kualitas Pemilu di Papua lebih baik," serunya

 

Seperti diberitakan sebelumnya, penembakan terjadi bermula ketika 350-an massa pendukung salah satu caleg setempat mengamuk dan melakukan pengrusakan kantor Distrik Fayit dan rumah salah satu anggota DPRD setempat pada Senin (27/5) siang.

Aksi massa ini diduga karen tidak puas atas hasil pleno KPU setempat.

 

Saat itu, empat petugas Posramil Fayit yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian mencoba menenangkan dengan mengeluarkan tembakan ke atas untuk menghalau massa, namun massa justru semakin beringas dan berbalik menyerang anggota TNI tersebut.


Dalam situasi terancam salah seorang anggota posramil terpaksa mengeluarkan tembakan sambil mundur ke arah Pos untuk menyelamatkan diri dan mengamankan pos dengan kekuatan yang sangat terbatas. Akibat kejadian tersebut, empat warga tewas dan satu orang lainnya mengalami luka tembak.

 

Sementara itu di tempat terpisah, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring mengaku telah berkoordinasi dengan Kapolda Papua serta Komnas Ham Papua untuk membentuk tim investigasi guna mendapatkan keterangan yang akurat.

 

Selasa pagi tadi, Tim investigasi yang terdiri dari unsur Pomdam XVII/Cenderawasi, Kumdam XVII/Cend, Kesdam XVII/Cend, Korem 174/ATW, Polda Papua dan Komnas HAM Papua telah berangkat ke lokasi kejadian di Distrik Fayit. Tim u ini dipimpin oleh Danrem 174/ATW Brigjen TNI R. Agus Abdurrauf.