Pastikan Pleno Berlangsung Aman, Kapolda Papua Barat Hadir di KPU Manokwari

Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak turun langsung ke KPU Kabupaten Manokwari/Albert

MANOKWARI- Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak turun langsung ke KPU Kabupaten Manokwari memastikan pengamanan dan mengarahkan jajarannya untuk tetap sigap menjaga keamanan selama pleno berlangsung, Sabtu (11/5).

Kedatangan Kapolda lantaran masih ada protes yang dilakukan peserta pemilu dengan hasil perolehan suara ketika pleno KPU. Bahkan massa saling protes ke KPU hingga ricuh.

Agar tidak berimbas amukan massa yang mengganggu jalannya pleno itu, maka polisi pun memblokade kiri kanan dan depan kantor KPU menggunakan kawat duri, termasuk siapkan water conen mengantisipasi amukan massa.

Tidak lama kemudian datang Ketua KPU Papua Barat, Amus Atkana bersama komsioner SDM KPU Christine Rumkabu dan komisioner Bawaslu Papua Barat, juga datang ke KPU Manokwari.

Kedatangan komisiner KPU Papua Barat untuk memastikan pleno berlangsung aman dan memastikan kapan pleno mereka berakhir agar hasil rekapitulasi dibawa ke KPU Provinsi.

Kepada wartawan Amus Atkana mengatakan, 9 KPU telah selesai pleno tingkat Provinsi, masih tersisa KPU Sorong Selatan (Sorsel), KPU Fakfak, KPU Manokwari dan KPU Maybrat.

Untuk Sorsel jelas Atkana bahwa sudah selesai dan mereka dipastikan Minggu pagi tiba di Manokwari, sementara Maybrat masih ada beberapa PPD yang belum selesai lakukan pleno.

"Jadi Pemilu kalau berjalan mulus kecuali tidak ada keterlambatan dari tingkat TPS, PPD dan Kabupaten, namun sebaliknya kalau semuanya terlambat, maka sangat berpengaruh ke tingkat Nasional," kata dia.

Beberapa caleg asli Papua termasuk masyarakat yang menilai pemilu syarat jual beli suara pasca pemilu, sehingga mereka ingin menyampaikan aspirasi, namun tidak dapat ijinkan dekati KPU oleh aparat kepolisian. Akhirnya mereka hanya teriak dari jarak 50 meter dari luar halaman KPU dan meminta agar PPD Manokwari dilakukan pemungutan suara ulang (PSU).  *