Massa Mengamuk, Pleno PPD Manokwari Barat Ditunda

Massa yang memenuhi gedung wanita, Manokwari, mengamuk sehingga pleno PPD ditunda/Albert

MANOKWARI- Kehadiran Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan di Gedung Wanita (GW) Jalan Percetakan Negara Sanggeng Manokwari pada saat pleno suara pileg dan pilpres tingkat Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Sabtu (20/4) membuat massa ribut.

Massa yang berada di luar gedung wanita tidak terima kehadiran bupati, sehingga mereka pun mulai mengamuk dan ribut serta  pertanyakan status kehadiran bupati saat pleno PPD.

Padahal sesungguhnya, kata Demas Paulus Mandacan bahwa kehadirannya sebagai Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Manokwari, karena semua ketua partai hadir di saat pleno tersebut.

Hanya saja, massa tidak terima karena Demas Mandacan datang ke gedung wanita menggunakan kendaraan yang masih ditempel alat peraga kampanye (APK) milik calon legislatif Provinsi Papua Barat Irma Purnamasari.

Massa juga terus teriak dan minta agar Demas Mandacan diproses pihak Bawaslu, sebab sudah datang mengintervensi proses pleno PPD. Kemudian massa juga mendesak agar mobil yang dipakai harus disita sebagai barang bukti untuk diproses.

Imanuel Yenu, salah satu pengurus partai Demokrat Provinsi Papua Barat berdiri di tengah massa untuk menenangkan massa.

Ia pun menjelaskan bahwa kehadiran Demas Mandacan sebagai ketua PDI Perjuangan Manokwari, sehingga semua ketua partai sepakati untuk pleno distrik Manokwari Barat ditunda.

"Dapat saya jelaskan bahwa kehadiran Demas Mandacan sebagai ketua partai bukan kepala daerah, maka saat ini kita sepakat bersama Bawaslu dan PPD untuk pleno distrik ditunda sampai pukul 15.00 WIT sore, hari ini," sebut Imanuel Yenu, Sabtu (20/4).

Massa yang tidak terima dengan situasi di luar gedung wanita langsung meludahi air pinang ke arah bagian bodi mobil yang dipakai bupati.

"Trapapa kk tetap maafkan mereka walau mereka caci maki, tetapi Tuhan tetap mengasihi orang yg sabar dan rendah hati," tulis Bupati saat dikonfirmasi pascakejadian di luar gedung wanita, Sabtu siang.

Lantaran kejadian itu, pihak Bawaslu kabupaten Manokwari pun menjadi sasaran dan massa minta kepada Bawaslu agar memproses hukum Demas Paulus Mandacan, bahkan massa menyatakan bila perlu didiskualifikasi.

Setelah melalui komunikasi secara baik antara partai politik, Bawaslu dan aparat keamanan, maka massa pun tenang dan situasi aman terkendali. *