Korban Yang Dikubur Massal Beridentitas Pos Mortem, Angka dan Tahun

Korban banjir bandang yang dikubur massal di TPU Efaa Nolokla, Kampung Harapan Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura Rabu (27/3) sore/Roberth

JAYAPURA-20 Jenazah yang belum teridentifikasi dikubur secara massal di TPU Efaa Nolokla, Kampung Harapan Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura Rabu (27/3) sore. 20 Peti jenasah berwarna putih tak tertulis nama korban namun tertulis Post Mortem (PM)  yang merupakan data-data fisik yang diperoleh melalui personal Identificationsetelah korban meninggal. Data-data tersebut seperti sidik jari, golongan darah, ciri-ciri fisik korban yang spesifik, konstruksi gigi geligi, foto rontgen dan foto diri korban lengkap dengan pakaian dan aksesoris yang melekat di tubuh korban.

Gubernur Papua yang diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua  mengatakan, pemerintah Provinsi Papua turut berduka yang mendalam atas kejadian bencana alam banjir bandang di Sentani, yang menelan korban yang banyak.

“Pemerintah telah terlibat dalam penanganan bencana banjir bandang yang terjadi 16 maret kemaren, dan kita akan bekerja baik itu pemulihan rekonstruksi, Gubernur Papua juga memberikan apresiasi dan terima kasih kepada TNI Polri Basarnas yang telah membantu mengevakuasi para korban, hingga dilakukan identifikasi oleh tim DVI Biddokkes Polda Papua,”ujarnya.

Ungkapnya, pada hari ini dari tim DVI Biddokkes Polda Papua sudah bekerja dengan maksimal untuk mengidentifikasi. “Apabila hasil tes DNA diketahui hasilnya  maka apabila ada keluarga yang akan mengambil jenazah kami dari pemerintah akan memfasilitasi,”ujarnya.
 

Sementar itu Kapolda Papua diwakili oleh Kabid Dokkes Kombes pol dr Ramon Amiman menegaskan,  mewakili Kapolda Papua menyampaikan duka yang mendalam atas kejadian bencana alam banjir bandang yang terjadi pada tanggal 16 Maret 2019.

“Polda Papua dalam hal ini tim DVI sudah berusaha dengan maksimal untuk mengidentifikasi kepada seluruh korban, dan ternyata ada beberapa fisik yang tidak dapat teridentifikasi dikarenakan jenazah sudah rusak dan informasi dari keluarga untuk di ambil sampel DNA nya tidak cocok,”ujarnya.

Ditegaskannya, akan tetapi dengan pelaksanaan pemakaman masal ini proses identifikasi akan tetap kami laksanakan, karena kami sudah mengambil sampel DNA dari para jenazah. “Bagi keluarga yang belum ditemukan dapat menyampaiakan ke Biddokkes untuk dilakukan identisikasi kecocokan DNA. Bilamana masih ditemukan jenazah kami dari tim DVI tetap melaksanakan identifikasi, ini merupakan pemakaman masal yang mana identitas dari seluruh korban tidak teridentifikasi oleh keluarga, atau mungkin keluarga belum melaporkan kepada tim DVI,”ujarnya. Sementara  para korban yang dikubur adalah;

1. PM /011/III/2019.
2. PM / 016 /III/ 2019.
3. PM / 031 / III / 2019.
4. PM / 038 / III / 2019.
5. PM / 043 / III /2019.
6. PM /048 / III / 2019.
7. PM / 051 / III / 2019.
8. PM / 056 / III / 2019.
9. PM / 065 / III / 2019.
10. PM / 068 / III / 2019.
11. PM / 069 / III / 2019.
12. PM / 074 / III / 2019.
13. PM/ 079 / III / 2019.
14. PM / 085 / III/ 2019.
15. PM / 090 / III / 2019.
16. PM / 091 / III / 2019.
17. PM / 094 / III / 2019.
18. PM / 095/ III/ 2019.
19. PM / 096 / III / 2019.
20. PM / 097 / III / 2019.