Penerima Beasiswa Papua Diharapkan Tidak Jadi PNS

Kepala Biro Otsus Setda Provinsi Papua AF. Rumaropen di acara Focus Group Discussion (FGD) penyusunan rencana kebutuhan seleksi siswa unggul Papua 2019, di Jayapura, Rabu (27/3)/Istimewa

JAYAPURA – Para calon penerima beasiswa dari pemerintah Provinsi Papua yang menempuh pendidikan di luar Papua diharapkan tidak selalu berpikir untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) saat lulus kuliah. Melainkan dapat berkarir sesuai dengan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah.

"Kami berupaya mendorong para calon penerima beasiswa agar dapat kembali mengabdi ke Papua seusai mengambil studi, dan tak berpikir untuk berkarir sebagai aparatur sipil negara (ASN)," ungkap Kepala Biro Otsus Setda Provinsi Papua AF. Rumaropen di acara Focus Group Discussion (FGD) penyusunan rencana kebutuhan seleksi siswa unggul Papua 2019, di Jayapura, Rabu (27/3).

“Intinya perlu ada semacam dorongan atau motivasi kepada anak-anak kita supaya ketika selesai dari ASN, bisa tumbuhkan jiwa kewirausahaannya guna menjawab tantangan Papua hari ini dan kedepan. Sehingga dengan begitu, kita harap mereka kembali ke Papua (untuk selanjutnya membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain),” katanya.

Adapun kegiatan FGD ini, kata Rumaropen, bertujuan memperoleh masukan terkait perencanaan kebutuhan maupun penjaringan serta sistem seleksi bagi calon penerima beasiswa yang merupakan putra dan putri asli Papua.

Menurut dia, sistem rekrutimen maupun penjaringan penerima beasiswa saat ini belum berjalan optimal. Dimana proses tersebut terus disempurnakan sejak kurun waktu delapan tahun terakhir sampai dengan saat ini. Dilain pihak, Pemerintah Provinsi Papua turut mengalami hambatan dalam membina para penerima beasiswa.

Oleh karenanya, Rumaropan berharap agar para orang tua penerima beasiswa, dapat ikut bertanggung jawab mendorong proses perkuliahan mereka di luar Papua untuk terlaksana sesuai dengan harapan.

“Sebab mestinya ada peranan orang tua yang juga ikut didalamnya. Dengan kolaborasi ini kita harap para mahasiswa yang dibiayai pemerintah provinsi ini, bisa berprestasi dan mampu menghasilkan kualitas SDM dengan daya saing tinggi,” terangnya

Dia menambahkan, pelaksanaan FGD juga membahas mengenai proses seleksi siswa unggul Papua pada lima wilayah adat. Dengan demikian diharapkan para penerima beasiswa dari pemerintah provinsi, terbagi secara merata di lima wilayah adat Provinsi Papua.

“Yang pasti kualitas SDM asli Papua perlu kita tingkatan supaya bisa setara dengan provinsi lainnya di Indonesia melalui pemberian beasiswa dari pemerintah provinsi,” tutupnya.