Pertamina Aktifkan Jalur Alternatif Penyaluran BBM Menuju Sarmi

Penyaluran BBM ke Wilayah Sarmi dengan menggunakan Kapal BBM/Istimewa

JAYAPURA - Dengan banyaknya titik-titik penyaluran yang terhambat akibat banjir yang menerjang wilayah Sentani dan sekitarnya sejak Sabtu (16/3) lalu, Pertamina telah mengaktifkan pola penyaluran alternatif menuju Sarmi, Kabupaten Sentani, sejak Rabu (20/3).

“Kami telah memetakan titik-titik hambatan dan berupaya agar BBM dapat masuk ke lembaga penyalur dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Sarmi. Ada berbagai cara yang ditempuh, salah satunya adalah penyaluran alternatif melalui jalur laut, yaitu dari Terminal BBM Biak,” jelas Unit Manager Communication, Relations, & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII, Brasto Galih Nugroho dalam rilisnya, Sabtu (23/3).

Tercatat 7 titik yang menghambat mobil tangki untuk membawa BBM ke Sarmi akibat rusaknya infrastruktur pasca bencana banjir bandang Sentani, yaitu rusaknya jembatan Doyo Lama, rusaknya jembatan Nimbo, banjir di Nimboton, putusnya jembatan Taja, amblasnya jembatan Toaren, rusaknya jembatan Tor, dan rusaknya jembatan Kwinsaren.

Hingga tadi malam, Pertamina telah menyalurkan 10 kiloliter premium, 5 kiloliter biosolar, dan 5 kiloliter untuk lembaga penyalur di wilayah Sarmi menggunakan mobil tangki. Khusus BBM dari jalur laut yang menggunakan kapal dari Terminal BBM Biak, Pertamina juga telah melakukan proses discharging sebanyak 10 kiloliter premium dan 5 kiloliter biosolar di dermaga Sarmi. 

"Tim HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) Pertamina juga diterjunkan langsung agar proses pengiriman berjalan sesuai aspek safety (keselamatan)," ungkapnya.

Khusus untuk penyaluran minyak tanah, 1 unit mobil tangki yang membawa 5 kiloliter minyak tanah bahkan telah tiba di lembaga penyalur pada Sabtu (23/3).

Brasto menambahkan bahwa seluruh mobil tangki yang dikerahkan dapat kembali beroperasi seperti semula baik untuk lembaga penyalur retail maupun industri.

"Namun demikian, kami tetap pantau kondisi di lapangan. Penyaluran BBM seberapapun sulitnya medan akibat bencana tetap kami lakukan agar kebutuhan BBM bisa terpenuhi," tutup Brasto. *