Pokja MRP PB Bertemu Komnas Perempuan, Bahas Rencana Kerja Strategis

Pertemuan Pokja Perempuan MRP Papua Barat bersama Komnas Perempuan di Jakarta, Kamis (21/3)/Istimewa

MANOKWARI- Komnas Perempuan, Komisi Nasional Antikekerasan Terhadap Perempuan di Jakarta menerima kunjungan kerja Pokja Perempuan MRP Provinsi Papua Barat, Kamis (21/3).

Wakil Ketua Komnas Perempuan, Yuniati mengaku kalau mereka mendapat penghormatan khusus atas kunjungan dari Pokja Perempuan MRP PB untuk bekerjasama ke depannya.

"Melalui dialog Komnas Perempuan dan Pokja Perempuan MRP ini, tentu saja ada kesepakatan dan membahas sejumlah hal penting tentang kerja-kerja strategis ke depannya" kata Yuniati, Kamis (21/3).

Menurut Yuniati, pertemuan ini akan bermakna ke depannya ketika terjadi persoalan kekerasan terhadap perempuan di Papua Barat akan dilakukan komunikasi kedua lembaga (pokja perempuan MRP dan Kompas Perempuan) untuk menyelesaikan. Bahkan menyelamatkan perempuan dari tindakan kekerasan.

Dikatakan Yuniati, Komnas Perempuan siap membantu MRP untuk pelayanan dan edukasi terhadap korban kekerasan perempuan, juga Komnas Perempuan dan MRP akan kerjasama dalam hal komunikasi dengan tokoh masyarakat, tokoh adat untuk kampanye stop kekerasan perempuan asli Papua di Papua Barat.

"Semoga pertemuan awal ini menjadi awal mula antara pokja perempuan MRP PB dan Komnas Perempuan dapat berdialog dalam melakukan kerjasama ke depannya di Papua Barat dalam rangka memerangi adanya kekerasan terhadap perempuan Papua," ungkap Yuniati seraya menyampaikan terima kasih.

Sementara itu, Ketua Pokja Perempuan MRP Papua Barat, Christine Ayello mengaku bahwa pertemuan ini sangat penting bagi kelompok pokja perempuan MRP, sebab ke depannya mereka akan lebih banyak menyuarakan tentang kekerasan terhadap perempuan asli Papua di Papua Barat.

Dikatakan Christina bahwa pokja perempuan MRP memiliki tanggung jawab melindungi perempuan asli Papua dari segala macam bentuk tindakan kekerasan. 

"Ke depannya kita akan gandeng Komnas perempuan untuk bekerjasama mengangkat, melindungi dan kampanyekan stop kekerasan terhadap perempuan di Papua Barat," ungkap Christina. Pertemuan dua lembaga tersebut difasilitasi oleh anggota DPD RI, Sofia Maipauw. *