Kongres Pemuda Adat Papua Rencana Dibuka oleh Presiden RI

Sekjen Pemuda Adat Papua, Jan Christian Arebo (tengah)/Djarwo

JAYAPURA - Kongres Pemuda Adat Papua yang akan digelar selama dua hari, 23 - 25 Maret mendatang rencananya akan dihadiri dan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Pemuda Adat Provinsi Papua, Jan Christian Arebo kepada sejumlah wartawan di Jayapura, Jumat (8/3).

"Rencananya kongres ini akan dibuka oleh Presiden, tapi kalaupun tidak bisa kemungkinan staf khusus Presiden yang akan mewakili," ujarnya.

Dirinya menjelaskan, kongres tersebut digelar untuk memilih kembali ketua definitif pemuda adat Papua, sekaligus menyusun program yang akan dicanangkan untuk periode berikutnya.

"Kongres ini kami lakukan untuk memilih kembali ketua definitif dan juga menyusun program pemuda adat Papua periode berikutnya," jelasnya.

Dirinya juga mengajak para pemuda adat Papua yang berada di Kampung, Kota dan Kabupaten untuk mengirimkan keterwakilannya dalam kongres tersebut.

Selain itu, dirinya juga menyebutkan jika pihaknya akan mengundang sebanyak tiga perwakilan dari masing-masing lembaga adat yang ada di Provinsi Papua dan juga 34 Provinsi di Indonesia.

"Kami berupaya untuk mengundang perwakilan adat dari 34 provinsi yang ada di Indonesia sehingga keterwakilan itu merata. Kita juga akan mengirim surat kepada lembaga adat untuk mengirimkan tiga perwakilannya," ungkapnya.

Dirinya menambahkan, faktor utama  yang akan dibahas dalam kongres tersebut yakni bagaimana caranya melindungi hak-hak adat orang Papua, khususnya dalam mencegah kepentingan politik melalui pintu adat.

"Kita coba mencegah kepentingan-kepentingan politik yang ingin memanfaatkan pintu adat, contohnya pemberian anak adat dan gelar adat ini yang kita tidak ingin terjadi lagi supaya benar-benar adat itu independen dan tidak terkontaminasi. Itu faktor inti dari kongres nanti," tekannya.

Dirinya juga berharap agar Pemerintah Provinsi Papua bisa ikut andil dalam kongres pemuda adat Papua tersebut.

"Kita juga meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi karena kita juga adalah mitra dari pemerintah. Kami berharap Pemprov bisa melihat perjuangan pemuda adat untuk melaksanakan kongres ini," pungkasnya. *