Gubernur Papua Barat : Hapuskan Stigma Papua Barat Rawan Konflik

Foto bersama tiga pilar di Papua Barat/Ola


SORONG-Gubernur Provinsi Papua Barat Dominggus Mandacan, berkomitmen menghapus stigma atau pernyataan dari Pemerintah Pusat yang menyebut Provinsi Papua Barat merupakan daerah rawan konflik, khususnya menjelang pelaksaan Pemilu dan Pemilihan Presiden 2019 yang akan berlangsung pada 17 April mendatang. Pernyataan ini terungkap dalam pelaksanaan Apel Sinergitas TNI, Polri dan Pemda guna mewujudkan Harkamtibmas dalam rangka pemilu 2019, yang berlangsung di Gedung Aimas Convention Center (ACC), Kabupaten Sorong, Papua Barat, Rabu (6/3).

Dalam sambutannya, Mandacan mengatakan pelaksanaan apel sinergitas bertujuan mewujudkan harkamtibmas dalam rangka pemilu 2019 yang sejuk dan damai, dimana dalam waktu dekat akan dilaksanakan pemilu legislatif dan Pilpres.

"Kita semua harus melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan tupoksi masing-masing. Saya ajak kita semua sebagai warga negara untuk dapat menggunakan hak pilih secara langsung, umum, bebas dan rahasia, jangan bertanya pada siapa-siapa tapi minta petunjuk pada Tuhan untuk menentukan pilihan di TPS," ungkapnya dihadapan ribuan anggota TNI, Polri dan aparat kampung. 

Ia pun menghimbau agar semua pihak mempunyai tanggung jawab bersama dalam menjaga keamanan dan ketertiban khususnya di wilayah Provinsi Papua Barat. Sehingga dalam pelaksanaan pemilu 17 april 2019 nanti dapat berjalan dalam suasana yang damai dan kekeluargaan.

"Persatuan dan kesatuan harus dijaga sehingga apa yang diprediksi pemerintah pusat bahwa Papua Barat rawan konflik itu tidak benar. Oleh karena itu, ini merupakan tanggung jawab kita semua untuk membalik pernyataan itu dari rawan menjadi sejuk dan damai. Papua barat cinta damai, dan papua barat akan dijadikan contoh sebagai daerah yang cinta damai dan selama ini kondisi disini selalu aman dan kondusif," tegasnya.
Kegiatan apel tiga pilar tersebut dihadiri ribuan personil gabungan militer, kepolisian dan sipil.*