Jelang PON, Kemenpora Bantu Satu Kontainer Peralatan Untuk Perpani Papua

Pengurus Perpani Provinsi Papua, Hengky Sawaki / Djarwo

JAYAPURA - Jelang perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 mendatang, Pengurus Provinsi Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Provinsi Papua mendapatkan bantuan 1 kontainer atau berjumlah 60 peralatan bertanding dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Diungkapkan salah satu pengurus Perpani Papua, Hengky Sawaki, bantuan tersebut sudah tiba di Jayapura sejak dua Minggu lalu dan pihaknya sudah menyewa sebuah tempat untuk menyimpan peralatan tersebut.

"Sudah hampir dua Minggu satu kontainer bantuan tiba dari Kemenpora dan kami sudah terima di Jayapura dan kami sudah sewa satu tempat untuk simpan peralatan itu semua," ujarnya kepada sejumlah wartawan di Jayapura, Senin (04/03).

Kata Hengky, 60 bantuan peralatan tersebut yakni bantalan target, payung lapangan, ukuran jarak target dan lainnya yang akan dibagi sebanyak 45 unit di Jayapura dan 15 unit ke Kota Solo karena para atlet panahan Papua akan menjalani TC lanjutan di Kota Solo.

"Menuju PON itu para atlet akan TC beberapa bulan disini dan akan pindah ke Solo untuk berlatih di sana karena banyaknya even di sana, sehingga mereka bisa latihan disana dan sekaligus bisa beruji tanding. Sedangkan di Jayapura nanti kita akan gunakan untuk pembinaan dan persiapan TC baik untuk atlet-atlet kita maupun even-even lain," jelasnya.

Sementara itu, Hengky menuturkan jika pihaknya masih terus berupaya kembali menyiapkan proposal untuk mendapatkan bantuan berupa busur dan anak panah. Sebab menurutnya, peralatan bertanding di cabor panahan memiliki harga yang cukup mahal.

"Saya ingin cari dari tiga divisi itu 55 sudah cukup dan dari dua divisi itu yang cukup mahal itu divisi recurve maupun compound. Kalau untuk kepentingan senior itu harganya bisa mencapai Rp 65 juta satu set. Kalau untuk nasional itu harganya satu set Rp 10 jutaan, jadi saya sementara kejar kalau bisa pengprov Perpani punya inventaris minimal masing masing 55 perdivisi," tandasnya.