Pemprov Papua Berencana Menata Kembali Kampung Nelayan Hamadi

Kampung Nelayan Hamadi di Kota Jayapura, Papua ramai dikunjungi warga/Istimewa

JAYAPURA— Pemerintah Provinsi Papua berencana menata kembali kampung nelayan Hamadi yang kini telah menjadi salah satu destinasi wisata Kota Jayapura yang merupakan ibu kota Provinsi Papua.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua F.X Mote mengatakan, penataan kembali ini penting agar lebih menarik wisatawan untuk datang berkunjung selain itu juga dalam rangka menyambut PON XX tahun 2020 mendatang dimana Papua dipercaya sebagai tuan rumah.

Adapun penataan yang dimaksud yakni dengan membangun lokasi kuliner serba ikan, home stay dan tempat menjual cinderamata dan lainnya di tiga kampung nelayan yakni kampung enggros, tobati dan kayu pulo.

"Tiga kampung ini, minimal akan menampung wisatawan di Kota Jayapura. Hari Jumat atau Sabtu mereka bisa kesana tiduran sambil menikmati ikan segar. Kemudian hari Sabtu mereka bermalam minggu,” ujar Mote di Jayapura belum lama ini.

Hal lain seperti melukis mural atau mengecat rumah warga, jalan atau tembok dengan gambar gambar dan warna warni yang menarik sehingga dapat lebih menarik perhatian orang yang datang berkunjung.

"Terkait rencana ini, kami akan membicarakannya lagi dengan pemerintah Kota Jayapura,"aku Mote.

Lebih jauh katanya, kampung nelayan hamadi ini menjadi salah satu dari 11 kampung nelayan yang masuk dalam program penataan kawasan pemukiman nelayan dan kampung tepi air oleh Kementerian PUPR. Dimana tidak hanya memperbaiki fisik infrastrukturnya, tetapi juga mengajak masyarakat menjaga kebersihan dan lingkungan dengan tidak membuang sampah dan limbah sembarangan, serta meningkatkan derajat kesehatan dan ekonomi lokal.

"Kami (pemerintah) ingin mengubah penafsiran atau persepsi orang tentang kampung nelayan sebagai sebuah tempat yang kumuh. Tapi menjadi sebuah Kampung Keren Nelayan (KKN),"ungkapnya.

“Kata keren sehingga orang punya persepsi atau pandangan tentang kampung nelayan itu kampung yang kumuh dan menyemburkan aroma tak sedap itu diubah cara berpikir. Dimana sampah tak dibuang sembarangan, sehingga wisatawan senang berkunjung kesana,”sambungnya.

Di kesempatan itu, Mote juga mengusulkan kepada pemerintah kota Jayapura agar menyediakan sarana dan prasarana pendukung, seperti lahan parkir kendaraan roda dua dan roda empat.

“Kalau memang Pemkot menerima pajak dari situ otomatis dia harus menyiapkan tempat parkir bagi siapa yang mau datang,” usulnya.

Pun untuk para pengunjung, sudah sejatinya menyiapkan uang untuk parkir kendaraan.

Rencananya, kunjungi Presiden Jokowi ke Papua Maret mendatang, selain meresmikan penggunaan jembatan holtekamp dan stadion Papua Bangkit juga untuk meresmikan kampung nelayan hamadi.