Jalan Trans Teluk Bintuni-Manokwari Berlumpur dan Rusak Parah

Inilah tampak kondisi jalan terparah saat hujan dan tanah berlumpur menghambat akses transportasi darat antara Teluk Bintuni, Manokwari Selatan dan Manokwari Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Senin (18/2)/Istimewa

MANOKWARI- Kondisi jalan Trans Papua Barat yang menghubungkan kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, dan Teluk Bintuni sangat memprihatinkan bagi pejasa transportasi darat dan para pengguna jalan.

Padahal akses jalan tersebut  sangat membantu akses transportasi masyarakat  di daerah itu. Dimana titik jalan terparah tepat di antara perbatasan Distrik Mamei yang masuk ke Pemda Teluk Bintuni dan Distrik Tahota, Pemda Manokwari Selatan, Papua Barat.

Tampak dari kondisi jalan itu, selain berlumpur panjang dan becek, juga sangat membahayakan pengemudi mobil Hilux, truk dan termasuk menyusahkan masyarakat yang kerap menggunakan akses jalan tersebut.

Terkesan kondisi jalan itu seakan dilihat sebelah mata oleh pemerintah Pusat dan pemerintah daerah, padahal pejabat pemerintah, pengusaha hingga anggota DPR juga melewati akses jalan trans Papua Barat tersebut.

Di samping itu, masyarakat kampung terdekat hanya bisa melewati jalan trans Papua Barat.  Bahkan termasuk distribusi logistik bahan bangunan, barang dagangan sebagai kebutuhan ekonomi masyarakat di Teluk Bintuni.

Hanya menggunakan akses jalan tersebut baik dari Manokwari ke Teluk Bintuni, sebaliknya. Seskali mobil Avanza, Kijang melewati jalan itu ketika tidak hujan. Namun mobil Hilux yang selalu mandi lumpur bahkan terkadang mobil ternama lumpur ganas.

Salah seorang sopir mobil Hilux mengatakan bahwa mobil Hilux  harus melewati jalan becek dan berlumpur sepanjang jalan trans Papua Barat, tepat di Tahota maupun Mamei, termasuk beberapa jalan lainnya.

Sanusi Rahaningmas, satu dari anggota DPR Papua Barat ini dalam diskusi whatsapp jurnal DPR mengatakan bahwa jalan itu memang jalan Nasional, tapi tidak ada salahnya kalau dikeroyok dengan APBD Provinsi dan APBD kabupaten demi menjawab masalah rakyat tentang infrastruktur jalan.

"Jalan memang merupakan jalan Nasional tapi tidak ada salahnya kalau di keroyok oleh APBD Provinsi dan Kab, kota demi keselamatan Rakyat, Ini sdh terlalu parah," tulis Sanusi, Minggu malam.

Legislator perempuan asal Golkar Jein Febri Andjar menyarankan kepada Komisi C DPR PB agar lebih jelas arahnya. Namun sebagai wakil rakyat yang bukan dapil Teluk Bintuni, Andjar berharap pekerjaan itu dikerjakan agar memudahkan akses transportasi masyarakat.

Hal senada diutarakan anggota DPR RI Robert Kardinal lewat diskusi whatsapp, Minggu (17/2) malam menyarankan agar mencari teknologi pas yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. *