Polisi Perketat Penjagaan Pasca Kaburnya 22 Napi Dari Lapas Wamena

Foto Ilustrasi

 

JAYAPURA-Pasca kaburnya 27 Narapidana dari Lembaga Pemasyarakat Klas II B Wamena, Pihak kepolisian Resort Jayawijaya memperketat penjagaan di Bandar udara Wamena dan jalan Lintas Kabupaten di Kabupaten Jayawijaya, Rabu (23/1) pagi.

Hal tersebut diungkapkan Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda ketika dikonfirmasi Rabu (23/1) malam.

Kata Tonny pasca kabur 27 narapidana dari Lembaga Pemasyarakat Klas II B Wamena, Selasa sore dengan cara membongkar kawat besi dan memanjat tembok, pihaknya langsung melakukan Quick Respon di beberapa titik. Alhasilnya lima dari 27 Narapidana yang kabur berhasil ditangkap.

"Lima narapidana berhasil kami tangkap di dua lokasi berbeda. Dua orang kami tangkap tidak jauh dari Lapas, sedangkan tiga orang kami tangkap di sekitaran Jalan Sanger Wamena," ungkapnya.

Kata Tonny, lima narapidana yang berhasil ditangkap yakni W, Y, AH, L, dan EM, dimana dua diantaranya terpaksa dilumpuhkan menggunakan Timah panas lantaran hendak menyerang petugas.

"Lima baru kita tangkap dan saat ini 22 orang masih dalam pengejaran," singkatnya.

Mantan Kapolres Lanny Jaya ini menuturkan pihaknya telah memperketat penjagaan baik di bandara udara Wamena hingga jalan trans penghubung antara Kabupaten, guna mempersempit pelarian para narapidana tersebut. Bahkan dirinya telah membangun komunikasi dengan pihak keluarga masing-masing.

Dirinya pun menghimbau kepada para narapidana yang melarikan diri agar menyerahkan diri kepada pihak berwajib agar tidak memperpanjang masalah yang ada, bahkan dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat yang mengetahui keberadaan para narapidana agar segera melapor ke Pos-pos Polisi terdekat untuk dilakukan proses hukum.

"Kami himbau kepada mereka yang lari untuk secepatnya menyerahkan diri. Bagi masyarakat yang mengetahui keberadaan para Napi yang lari segera melaporkan kepada kami," imbuhnya.

Sementara itu Kasus kaburnya 27 Narapidana ini terjadi pada Selasa (22/1) sore sekitar pukul 16.21 WIT. Narapidana itu melarikan diri dengan cara menjebol Ornames (pagar kawat) dan berlarian menuju Pos 3, kemudian memanjat tembok menggunakan tangga yang sudah disiapkan terlebih dahulu.

Sebelum melarikan diri, para Narapidana sempat melakukan perlawanan terhadap Sipir Lapas dengan cara melemparkan batu dan kayu yang mengakibatkan satu Sipir Lapas dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Data yang dihimpun 22 Narapidana yang masih dalam pengejaran usai melarikan diri dari Lapas Klas IIA Wamena yakni Pator Meklok,Heri Marian, Rudy Itlay, Kinas Wenda, Piter Murib,Hermet Asso, Sadok, Roby Asso, Rustam Ode Bala (Anca), Badar, Abdula, Leo Magayang, Noverius Uropnabin, Kalius K, Ondi SIBAK, Dani Kogoya, Mia Elopere,  Markus Asso, Areki E, Yustinus Jigibalom, Menang Elopere, Mazmur Hisage.*