Di Nabire, 82 Rumah Warga Ludes Dilahap si Jago Merah

Kondisi puluhan rumah warga yang ludes dilahap si jago merah/Humas

JAYAPURA - Sebanyak 82 unit rumah milik warga yang berada di belakang Pasar Sentral Kalibobo Nabire, Rabu (23/1) dinihari sekitar pukul 00.45 ludes terbakar.

Belum diketahui penyebab kebakaran itu. Hingga saat ini pihak Kepolisian Resort Nabire masih melakukan penyidikan dan penyelidikan guna mengetahui pasti penyebab kebakaran tersebut. Untuk perkiraan kerugian material dalam musibah itu, diduga mencapai hingga miliaran upiah.

Dari data yang dihimpun, api pertama kali diketahui oleh Daeng Gassing (56), ketika itu saksi terbangun karena mendengar suara gaduh yang berasal dari samping rumah miliknya, saat hendak melihat sumber kegaduhan, saksi melihat kobaran api yang berasal dari rumah kontrakan milik Daeng Punna dan selanjutnya saksi membangunkan warga setempat.

Api begitu cepat merambat ke rumah warga lainnya mengingat sebagian besar bangunan milik warga semi permanen. Tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka. Api dapat dipadamkan sekitar tiga jam kemudian setelah mobil pemadam kebakaran dan mobil Water Canon milik polres Nabire mendatangi lokasi kejadian serta dibantu warga setempat.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengungkapkan kasus kebakaran itu kini dalam penanganan oleh Sat Reskrim Polres Nabire. Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran itu, namun didugaan kuat akibat korsleting listrik.

"Dugaan sementara akibat korsleting arus listrik mengingat saat kejadian tidak ada aktivitas warga. Namun kamu akan pastikan lagi dengan melakukan olah TKP," jelas Rabu (23/1) siang.

Lanjut Kamal, dari keterangan saksi, api pertama kali berasal dari salah satu rumah warga bernama Daeng Punna yang kemudian api merambat ke rumah warga lainnya.

"Sudah ada tiga orang saksi yang penyidik mintai keterangan termasuk Daeng Punna. Untuk kasus ini masih akan di dalami lagi," unjar Kamal.

Ia pun menambahkan atas musibah itu sedikitnya ada 115 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal dan saat ini para korban telah ditampung sementara di rumah ibadah bahkan ada warga yang memiliki tinggal bersama keluarga mereka.

"Saat ini anggota kami masih melakukan pendataan kepada para korban, selain itu juga Pemda setempat telah menduduki tenda darurat bagi para korban," jelasnya. *