Lions Club Jakarta Selatan Centenial Cenderawasih Gelar Seminar Kesehatan Mata

Suasana di dalam ruang seminar para lansia (lanjut usia) yang lebih dominan mengikuti penyuluhan dengan metode seminar kesehatan mata/Albert

MANOKWARI,- Lions Club Jakarta Selatan Centenial Cenderawasih melaksanakan seminar penyuluhan tentang program mataku jendelaku dengan edukasi kesehatan mata di tanah Papua Barat dengan program pemeriksaan mata dan pemberian kacamata baca, minus dan tuna netra (+tongkat putih).

Program yang digagas oleh Lions Club Jakarta Selatan Centenial Cenderawasih itu berlangsung di Gedung PGGP Papua Barat di Sogun, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, Selasa (4/12).

Presiden Lions Club Jakarta Selatan Centenial Cenderawasih dr. Rosaline Irene Rumaseuw, Sp.M dalam perkenalan kepada puluhan masyarakat pada kegiatan itu menjelaskan maksud dan tujuan tentang program tersebut.

Dr. Rumaseuw mengutarakan bahwa, kegiatan ini sebagai pelayanan kesehatan secara sosial bagi masyarakat Papua Barat lebih khusus kepada masyarakat di kabupaten Manokwari. Katanya, program lions club Jakarta Selatan Centenial Cenderawasih ini telah lahir di PBB dan masuk ke Indonesian.

"Satu yang perlu dipahami bahwa Lions Club ini bukanlah sebuah pesawat, namun nama organisasi dengan pelayanan kesehatan," ucap Rumaseuw sambil bercanda tawa kepada peserta.

Lanjut dia, Presiden Lions Club Centenial pertama untuk tanah Papua adalah perempuan asli Papua asal suku Biak, dr. Roasline Irene Rumaseuw. Dengan kepercayaan itulah, maka ia melaksanakan program tersebut ke Tanah Papua, khusus di Papua Barat. 

Pada kesampatan itu, Rumaseuw mengajak masyarakat untuk rajin memeriksa mata. Bahkan mereka siap membantu keluan masyarakat, entah diobati di Papua Barat atau membantu ke tempat sasaran di Jakarta. Artinya tim lion club ini tidak mengambil jatah dokter mata di daerah ini, tapi meraka menjadi partner.

"Jadi, kalau mata rusak maka urusannya sangat repot. Oleh karena itu melalui kegiatan seminar hari ini silahkan bertanya kepada pemateri yakni dokter spesailis mata, sebab dengan bertanya, maka kita bisa tauh tentang penyakit mata, lalu informasi seperti ibi bisa disampaikan terus kepada masyarakat," pesan dr. Rumaseuw.

Dia menambahkan bahwa, kegiatan ini dilaksanakan berkat komunikasi dengan Pdt Marlisa selaku wakil ketua Klasis GKI Manokwari sehingga kegiatan ini bsa terlaksana disini.

Sementara itu, dokter spesialis mata dr. Oktaria Widya Putri dalam pemaparan penyuluhan penyakit mata menjelaskan tentang dampak kerusakan mata dan cara mengatasi serta menghobati.

Di dalam seminar penyuluhan itu, peserta yang hadir sangat aktif bertanya sehingga seminar itu terlihat sangat menarik.

Tampak di dalam ruang seminar para lansia (lanjut usia) yang lebih dominan mengikuti penyuluhan dengan metode seminar kesehatan mata tersebut. *