Kenaikan Tiket Pesawat dan Ikan Segar Pengaruhi Inflasi di Sorong

Peswat Sriwijaya air saat berada di Bandara Rendani Manokwari/Ola

SORONG,-Kenaikan harga tiket pesawat sebesar 27,55 persen menjadi salah satu andil terhadap inflasi sebesar 0,25 persen. Demikian Disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sorong, Nurhaida Sirun didampingi Kasie Statistik Distribusi, Nur Hadianta Tri Widada di kantor BPS Kota Sorong, Papua Barat, Senin (3/12).

Selain harga tiket pesawat yang melambung, harga sepeda motor, cakalang, kangkung dan ekor kuning menjadi komoditi andil terhadap inflasi. Sedangkan beras, ikan kembung, teri, daging ayam dan kawalina menjadi komoditi dengan andil terhadap deflasi.
Menurut Widada, kenaikan harga tiket pada Bulan November kemungkinan disebabkan peak sesion menjelang libur sekolah, natal dan tahun baru dan ini sulit dikendalikan.

Ditambahkan oleh, Nurhaida bahwa pemerintah daerah harus waspada kenaikan inflasi untuk kebutuhan pengganti ikan segar.

"Perlu diperhatikan dan melihat pengalaman saat lebaran. Subtitusi bahan pengganti ikan, seperti daging ayam perlu diperhatikan ketersediaannya. Mudah-mudahanan kondisi cuaca membaik agar stok ikan segar terpenuhi," ujar Nurhaida.

Dirinya pun berharap TPID Kota Sorong dapat melakukan upaya agar dapat menekan inflasi menjelang natal dan tahun baru.

Adapun inflasi Kota Sorong pada November 2018 sebesar 0,31 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 135,09. Dimana dari 82 Kota IHK tercatat 70 Kota mengalami inflasi dan 12 Kota mengalami Deflasi.*